-->

Bukan Sekadar Sandal




Laporkan iklan ?



banner-widia-2

“UMMI, aku mau cerita ya!” seru Aa pada saya.




Laporkan iklan ?


“Oh, iya Aa silahkan, Aa mau cerita apa?” tanya saya kemudian.


“Tadi Mama Aa mau mukul Aa, terus Aa bergerak, terus tangan Mama kenanya ke tembok ,jadi aja tangan mama yang sakit bukan Aa!” tukasnya kemudian.


Saya mengucapkan istighfar berkali-kali dalam hati. Diam sejenak, memikirkan kalimat apa yang harus saya ucapkan. Akhirnya saya hanya bisa berkata, “Itu nggak aman, nanti Ummi bicara dengan Mama ya, A!”


Keesokan harinya saya bertemu dengan Mama Aa. Saya sampaikan apa yang Aa ceritakan. Mama Aa menyampaikan bahwa yang dipukul itu kakinya. Itu karena Aa sudah 4 kali melemparkan sandalnya ke atas genting. Kemudian saya menanyakan apakah sebelum membelikan Aa sandal sudah disampaikan informasi lengkap tentang cara memakai sandal, manfaat memakai sandal juga cara merawat atau menjaga sandal?


Jawaban Mama Aa adalah sama sekali tak ada informasi tentang sandal yang ia sampaikan. Lalu tiba-tiba Mama Aa marah kemudian memukul anaknya.


Saya tegaskan lagi, sekarang saya sampaikan bahwa yang salah itu Mama Aa, bukan Aa yang baru berusia 5 tahun.


Dalam sebuah hadist dijelaskan, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya,” (Hadist hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan).


Memang dalam hadist tersebut diperintahkan kepada orangtua untuk memukul anak. Namun jelas batasan dan alasannya. Batasan usianya sepuluh tahun. Dengan alasan yang jelas yaitu jika tidak mau shalat. Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam adalah uswatun hasanah. Begitu juga hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak. Rasulullah adalah pemimpin besar yang memperlihatkan cinta dan kasih sayang luar biasa kepada anak-anak.


Jika masih ragu atau tidak percaya,mari kita cari rujukannya di dalam Al-Quran maupun Hadist. Ayat berapa dan Surat apa atau hadis riwayat siapa yang membolehkan kita melakukan kekerasan baik secara verbal maupun nonverbal kepada anak-anak. Jika tidak ditemukan rujukannya artinya yang orang tua lakukan perlu dievaluasi.


Sebagai muslim maupun muslimah tentu Al-Quran dijadikan tuntunan, Hadist sebagai penjelasan Al-Quran juga dijadikan pedoman. Semua aspek kehidupan hendaknya tidak boleh terlepas dari aturan Islam. Tak bisa kita memberikan alasan. Masa ngurus anak aja harus bawa-bawa Al-Quran? Masa urusan sandal saja harus dihubung-hubungkan dengan agama? Masalahnya bukan itu. Tapi seorang muslim, sebagai orangtua, kita akan menjadi model bagi anak-anak kita. Maka kita harus menjadi model yang baik dan benar.


Seluruh kehidupan sesungguhnya sudah diatur sangat jelas dalam Islam. Hal itu akan ditemukan oleh orang-orang yang mampu “iqra” bukan hanya sekadar membaca kombinasi huruf, namun mampu menemukan makna terdalam dari setiap tanda-tanda atau simbol-simbol semua ayat-ayat Allah yang tertulis maupun tidak tertulis.


Permasalahannya bukan sekadar sandal, namun bagaimana orangtua mampu menyelesaikan masalah yang terjadi ketika mendidik anak-anak mereka dengan cara-cara yang baik dan benar. Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Islam disebarkan oleh Rasulullah dengan kasih sayang. Masihkah kita para orangtua akan mewariskan amarah kepada anak-anak kita? []




Laporkan iklan?


islampos mobile :





Redaktur: Saad Saefullah




0 Response to "Bukan Sekadar Sandal"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close