Berita Jokowi Pemimpin Terbaik, Aab : Teknik framing oleh Media Lokal yang Sangat Menjijikan

Dakwah Media - Sebagaimana dilansir oleh media online nasional diantaranya detik.com dan antaranews.com dengan judul Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia dan Australia Versi Bloomberg pada detik.com dan Bloomberg: Jokowi pemimpin terbaik Asia-Australia 2016 pada antaranews.com (31/12/2016)

Menurut kedua media tersebut bloomberg menobatkan Jokowi sebagai pemimpin terbaik diantara delapan pemimpin yang dinilai, yaitu: Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (disebutkan tanpa berurutan peringkat).

Hal ini mendapat perhatian dari salah satu pemerhati media dan penulis buku menolak sembrono (buku panduan menyeleksi informasi -red), Abdul Qadir akrab disapa Aab saat diwawancarai oleh dakwahmedia.net "dalam hal ini kita harus lebih hati-hati dan waspada untuk cepat beruforia. Dalam ulasan bloomberg itu kan tentang bagaimana negara di asia dan australia mengalami tahun terburuk dengan 3 indikator; pertumbuhan ekonomi, kondisi mata uang dan penerimaan publik. jadi posisi Jokowi dalam ulasan bloombrg itu adalah yang terbaik dari yang buruk." kata Aab, (1/1/2016).

Aab juga menanggapi terkait pemberitaan detik.com dan antaranews.com yang terkesan melakukan split media, karena didalam berita tersebut tidak ada satupun kata-kata bloomberg menyebutkan Jokowi pemimpin terbaik se-Asia Australia, "sebetulnya bukan pembalikan fakta, mereka menggunaan teknik framing yang sangat dipaksakan. ini cukup menjijikan untuk sekelas media besar." Jawab Aab saat ditanya tentang pemutar-balikan fakta oleh media lokal.

Aab pun melanjutkan "harus diingat bahwa permasalahan Indonesia masih banyak sekali. tidak selesai hanya dengan euforia dan sorak sorai. apalagi pemelintiran, pemaksaan logika, dan hoax. maka dari itu penting bagi kita untuk hati-hati dengan beragam informasi bathil yang lahir dari media cukong penjilat kapitalis"

baca juga: Pemelintiran Berita "Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia Versi Bloomberg" Bloomberg Tak Sebut Begitu