Tiga Serangkai di tuntut Minta maaf atas Penerbitan Buku Yang dianggap Mengajari Masturbasi Anak
Dakwah Media - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai sikap penerbit buku cerita anak 'Aku Berani Tidur Sendiri', PT Tiga Serangkai, yang menarik buku tersebut dari pasaran, tidaklah cukup untuk menebus kesalahan mereka. Ketua KPAI Asrorun Niam meminta dengan tegas kepada penerbit dan penulis buku tersebut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka di muka publik.
"Penerbit dan penulis harus meminta maaf ke publik dan mengakui kesalahannya," ucap Asrorun dalam keterangan persnya, Senin (20/2/2017).
Asrorun menilai penerbit dan penulis tidak mengimplementasikan niat baiknya secara benar. Alih-alih ingin memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak usia dini, Asrorun mengatakan buku tersebut malah mendorong timbulnya perilaku penyimpangan seksual pada anak.
"Salah satu bagian (buku)-nya memuat konten yang tidak ramah anak, bisa dimaknai mendorong penyimpangan seksual. Penulis buku meski bermaksud untuk mengenalkan secara lebih dini terkait kemandirian, tetapi harus dengan konten dan cara yang tepat," jelas Asrorun.
Asrorun dengan tegas menyatakan buku itu tidak layak dibaca anak-anak dan mendorong permisivitas terhadap seks menyimpang. "Mengajarkan tentang seksualitas yang tidak tepat," tegas dia.
Sementara itu, psikolog anak dr Rose Mini menjelaskan pendidikan seksual terhadap anak memang penting, namun jauh lebih penting bagaimana cara si pembimbing mengajari anak tersebut. Perempuan yang akrab disapa Bunda Romi ini mengatakan, sederhananya, pendidikan seksual usia dini dapat dimulai dengan cara memperkenalkan anggota tubuh dan penjelasan mengapa tubuh tidak boleh dipegang orang lain.
"Lalu caranya membasuh yang baik sehabis buang air besar dan air kecil. Tapi bukan dengan cara misalnya, anak-anak usia dini dikasih seperti itu (buku yang membahas perilaku masturbasi). Buku cerita itu dibaca anak atau orang tua? Kalau oleh anak, anak bisa berinterpretasi macam-macam," terang Romi ketika dihubungi detikcom.
Berikut Isi buku tersebut yang meresahkan :
"Penerbit dan penulis harus meminta maaf ke publik dan mengakui kesalahannya," ucap Asrorun dalam keterangan persnya, Senin (20/2/2017).
Asrorun menilai penerbit dan penulis tidak mengimplementasikan niat baiknya secara benar. Alih-alih ingin memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak usia dini, Asrorun mengatakan buku tersebut malah mendorong timbulnya perilaku penyimpangan seksual pada anak.
"Salah satu bagian (buku)-nya memuat konten yang tidak ramah anak, bisa dimaknai mendorong penyimpangan seksual. Penulis buku meski bermaksud untuk mengenalkan secara lebih dini terkait kemandirian, tetapi harus dengan konten dan cara yang tepat," jelas Asrorun.
Asrorun dengan tegas menyatakan buku itu tidak layak dibaca anak-anak dan mendorong permisivitas terhadap seks menyimpang. "Mengajarkan tentang seksualitas yang tidak tepat," tegas dia.
Sementara itu, psikolog anak dr Rose Mini menjelaskan pendidikan seksual terhadap anak memang penting, namun jauh lebih penting bagaimana cara si pembimbing mengajari anak tersebut. Perempuan yang akrab disapa Bunda Romi ini mengatakan, sederhananya, pendidikan seksual usia dini dapat dimulai dengan cara memperkenalkan anggota tubuh dan penjelasan mengapa tubuh tidak boleh dipegang orang lain.
Berikut Isi buku tersebut yang meresahkan :
0 Response to "Tiga Serangkai di tuntut Minta maaf atas Penerbitan Buku Yang dianggap Mengajari Masturbasi Anak"
Post a Comment