Pejabat PBB: Dalam 2 Pekan Pengungsi Rohingya ke Banglades Tembus Angka 300 Ribu Jiwa
Dakwah Media - Pejabat agensi PBB mengoreksi bahwa jumlah Muslim Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh menembus angka 300 ribu jiwa. Jumlah ini meningkat 2 kali lipat dari pengumuman resmi PBB sekitar 125 ribu orang.
Menurut perkiraan yang dikeluarkan oleh pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa di wilayah perbatasan Banglades Cox’s Bazar, pengungsi yang datang sejak pertumpahan darah pada 25 Agustus hingga 5 September kemarin sudah mencapai 146 ribu orang. Angka pasti dari etnis Rohingya yang melarikan diri dari gejolak sulit untuk didapat.
Dalam konteks terkait, juru bicara Program Pangan Dunia Bangladesh, Dipayan Bhattacharyya mengatakan bahwa pejabat PBB telah menaikkan perkiraan jumlah pengungsi yang diperkirakan dari 120 ribu menjadi 300 ribu.
“Mereka mengalami kekurangan nutrisi, mereka telah terputus dari makanan normal selama mungkin lebih dari sebulan. Mereka jelas terlihat lapar, trauma,” ujar Dipayan seperti dilasnir Channel News Asia, Kamis (7/9).
Berdasarkan prediksi bahwa 300 ribu orang bisa tiba, WFP menghitung bahwa dibutuhkan dana tambahan sebesar USD13,3 juta untuk menyediakan biskuit berenergi tinggi dan jatah nasi selama empat bulan.
Dipayan menyerukan agar para pendonor segera memenuhi kekurangan tersebut. “Jika mereka tidak maju ke depan sekarang, kita mungkin melihat bahwa orang-orang ini akan berjuang untuk makanan di antara mereka sendiri, tingkat kejahatan akan naik, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak akan meningkat,” katanya.
Seorang pekerja PBB lainnya memperingatkan bahwa perkiraan tersebut bukanlah “ilmu pasti”, mengingat kekacauan dan kurangnya akses ke wilayah tersebut di sisi Myanmar dimana militer masih melakukan ‘operasi pembersihan’. Sumber tersebut menambahkan bahwa angka 300 ribu mungkin mengarah pada skenario terburuk.
Kekerasan terbaru dimulai saat gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer menewaskan sedikitnya 400 orang dan memicu eksodus penduduk desa ke Bangladesh. [emc]
Menurut perkiraan yang dikeluarkan oleh pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa di wilayah perbatasan Banglades Cox’s Bazar, pengungsi yang datang sejak pertumpahan darah pada 25 Agustus hingga 5 September kemarin sudah mencapai 146 ribu orang. Angka pasti dari etnis Rohingya yang melarikan diri dari gejolak sulit untuk didapat.
Dalam konteks terkait, juru bicara Program Pangan Dunia Bangladesh, Dipayan Bhattacharyya mengatakan bahwa pejabat PBB telah menaikkan perkiraan jumlah pengungsi yang diperkirakan dari 120 ribu menjadi 300 ribu.
“Mereka mengalami kekurangan nutrisi, mereka telah terputus dari makanan normal selama mungkin lebih dari sebulan. Mereka jelas terlihat lapar, trauma,” ujar Dipayan seperti dilasnir Channel News Asia, Kamis (7/9).
Berdasarkan prediksi bahwa 300 ribu orang bisa tiba, WFP menghitung bahwa dibutuhkan dana tambahan sebesar USD13,3 juta untuk menyediakan biskuit berenergi tinggi dan jatah nasi selama empat bulan.
Dipayan menyerukan agar para pendonor segera memenuhi kekurangan tersebut. “Jika mereka tidak maju ke depan sekarang, kita mungkin melihat bahwa orang-orang ini akan berjuang untuk makanan di antara mereka sendiri, tingkat kejahatan akan naik, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak akan meningkat,” katanya.
Seorang pekerja PBB lainnya memperingatkan bahwa perkiraan tersebut bukanlah “ilmu pasti”, mengingat kekacauan dan kurangnya akses ke wilayah tersebut di sisi Myanmar dimana militer masih melakukan ‘operasi pembersihan’. Sumber tersebut menambahkan bahwa angka 300 ribu mungkin mengarah pada skenario terburuk.
Kekerasan terbaru dimulai saat gerilyawan Rohingya menyerang puluhan pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Bentrokan berikutnya dan serangan balik militer menewaskan sedikitnya 400 orang dan memicu eksodus penduduk desa ke Bangladesh. [emc]
0 Response to "Pejabat PBB: Dalam 2 Pekan Pengungsi Rohingya ke Banglades Tembus Angka 300 Ribu Jiwa"
Post a Comment