Lepas Kerudung, Hingga Tulisan ‘Negeri Tanpa Agama’ Rina Nose Keok Dalam “Pertarungan Batin Ideologi”?
Dakwah Media - Lepas kerudung, Tulisan ‘Negeri Tanpa Agama’ Rina Nose Jadi Sorotan Netizen Ini
Publik tengah dihebohkan dengan keputusan Rina Nose yang melepas jilbabnya.
Dan, netizen pun kasak-kusuk.
Gara-gara keputusannya, komedian sekaligus presenter wanita tersebut langsung dihujani beragam komentar dari para netizen.
Ada yang mengkritik dan memprotes, ada yang menerima dengan lapang dada, ada pula yang berupaya mengingatkan.
Yang terang, mata publik kini tertuju kepada keputusan Rina Nose tersebut.
Hingga berita ini disusun, belum jelas hal apa yang membuat Rina Nose memutuskan untuk melepas jilbabnya tersebut.
Alhasil, publik menduga-duga.
Salah seorang pengguna jejaring sosial Twitter dengan akun Twitter @tanpaAGAMA pun ikut berpendapat.
Akun tersebut menyoroti status jejaring sosial Instagram milik Rina Nose, @rinanose16, tiga bulan sebelum melepas jilbab.
Akun itu mengunggah cuplikan foto tulisan Rina Nose yang mengagumi moral tinggi masyarakat Jepang, meski tanpa agama.
“Aku mencium aroma atheisme/agnostik dalam caption captionnya. entahlah, mungkin kesimpulanku yg salah,” kicau akun @rinanose16.
Ditelusuri Tribunnews, tulisan tersebut dibuat Rina Nose pada 9 Agustus 2017, ketika bertandang ke Negeri Matahari Terbut untuk keperluan suatu program acara petualangan.
Terlihat di status tersebut, tulisan itu dibuat dengan penanda lokasi di Adachi-ku, Tokyo, Jepang.
Berikut tulisan Rina Nose seperti dikutip TRIBUNNEWS:
Ada pelajaran baru yang saya dapat dari penduduk Jepang selama dua hari saya disini. Mayoritas penduduk sini rupanya tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu agama, bahkan Tuhan.
Tapi sebagian mereka percaya bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar dari diri mereka.
Ada yang menarik, tanpa kepercayaan terhadap agama tertentu, mereka begitu menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan.
Memiliki rasa syukur yang begitu besar atas semua kenikmatan yang mereka peroleh, dengan cara menghormati setiap makhluk hidup, makanan dan alam.
Memiliki kesadaran tinggi akan ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan.
Sulit menemukan tempat sampah di sini, tapi juga sulit menemukan sampah berceceran di setiap sudut nya.
Hampir tidak ada. (Mungkin saya belum mengunjungi semuanya, tapi sejauh mata ini melihat, memang setiap sudutnya terlihat rapih dan bersih).
Satu hal lain yang menarik perhatian saya, ketika saya menemukan beberapa penduduk asli yang tiba-tiba ingin memeluk suatu kepercayaan.
Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?[pic]
Apa yang dialami Rina Nose adalah apa yang biasa disebut oleh orang-orang sebagai shockculture, yaitu suatu kekagetan budaya. ketika Rina Nose melihat jepang dengan segala keteraturannya ia terpukau lalu menganggap keberhasilan duniawi Jepang karena tanpa Tuhan. Namun Rina Nose lupa melihat lebih dalam dan jauh tentang apa itu bahagia? bagaimana dengan angka bunuh diri disana? bagaimana dengan masalah pertumbuhan demografi negatif disana? bagaimana tentang pornografi disana? ada segudang masalah yang sedang mengancam Jepang.
Tak adil rasanya jika melihat kemajuan Jepang hanya dari sisi teknologinya, kedisiplinan manusia-manusianya, namun melupakan banyak hal yang justru kebahagiaan tidak hadir tanpa hal itu, yaitu kedamaian jiwa. Masyarakat Jepang dikejar dengan berbagai pertarungan setiap hari, sehingga jiwa mereka kering merana saat apa yang diinginkan tak terwujud.
Rina Nose juga gagal memahami Islam, dan kegagalan yang sangat fatal, karena telah melihat Islam dari para muslim yang tak menerapkan syariat Islam secara kaffah. Rina Nose juga gagal melihat Islam karena jarang piknik berpetualang sejarah kegemilangan peradaban Islam.
Catatan besar untuk Rina Nose, Yuk Ngaji biar gak mudah kaget lihat "dunia lain", karena kampung halaman kita di Surga sana jauh lebih Indah dari hanya sekedar Jepang.
Publik tengah dihebohkan dengan keputusan Rina Nose yang melepas jilbabnya.
Dan, netizen pun kasak-kusuk.
Gara-gara keputusannya, komedian sekaligus presenter wanita tersebut langsung dihujani beragam komentar dari para netizen.
Ada yang mengkritik dan memprotes, ada yang menerima dengan lapang dada, ada pula yang berupaya mengingatkan.
Yang terang, mata publik kini tertuju kepada keputusan Rina Nose tersebut.
Hingga berita ini disusun, belum jelas hal apa yang membuat Rina Nose memutuskan untuk melepas jilbabnya tersebut.
Alhasil, publik menduga-duga.
Salah seorang pengguna jejaring sosial Twitter dengan akun Twitter @tanpaAGAMA pun ikut berpendapat.
Akun tersebut menyoroti status jejaring sosial Instagram milik Rina Nose, @rinanose16, tiga bulan sebelum melepas jilbab.
Akun itu mengunggah cuplikan foto tulisan Rina Nose yang mengagumi moral tinggi masyarakat Jepang, meski tanpa agama.
“Aku mencium aroma atheisme/agnostik dalam caption captionnya. entahlah, mungkin kesimpulanku yg salah,” kicau akun @rinanose16.
Ditelusuri Tribunnews, tulisan tersebut dibuat Rina Nose pada 9 Agustus 2017, ketika bertandang ke Negeri Matahari Terbut untuk keperluan suatu program acara petualangan.
Terlihat di status tersebut, tulisan itu dibuat dengan penanda lokasi di Adachi-ku, Tokyo, Jepang.
Berikut tulisan Rina Nose seperti dikutip TRIBUNNEWS:
Ada pelajaran baru yang saya dapat dari penduduk Jepang selama dua hari saya disini. Mayoritas penduduk sini rupanya tidak memiliki kepercayaan terhadap suatu agama, bahkan Tuhan.
Tapi sebagian mereka percaya bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar dari diri mereka.
Ada yang menarik, tanpa kepercayaan terhadap agama tertentu, mereka begitu menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan.
Memiliki rasa syukur yang begitu besar atas semua kenikmatan yang mereka peroleh, dengan cara menghormati setiap makhluk hidup, makanan dan alam.
Memiliki kesadaran tinggi akan ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan.
Sulit menemukan tempat sampah di sini, tapi juga sulit menemukan sampah berceceran di setiap sudut nya.
Hampir tidak ada. (Mungkin saya belum mengunjungi semuanya, tapi sejauh mata ini melihat, memang setiap sudutnya terlihat rapih dan bersih).
Satu hal lain yang menarik perhatian saya, ketika saya menemukan beberapa penduduk asli yang tiba-tiba ingin memeluk suatu kepercayaan.
Kemudian saya bertanya, kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?[pic]
Apa yang dialami Rina Nose adalah apa yang biasa disebut oleh orang-orang sebagai shockculture, yaitu suatu kekagetan budaya. ketika Rina Nose melihat jepang dengan segala keteraturannya ia terpukau lalu menganggap keberhasilan duniawi Jepang karena tanpa Tuhan. Namun Rina Nose lupa melihat lebih dalam dan jauh tentang apa itu bahagia? bagaimana dengan angka bunuh diri disana? bagaimana dengan masalah pertumbuhan demografi negatif disana? bagaimana tentang pornografi disana? ada segudang masalah yang sedang mengancam Jepang.
Tak adil rasanya jika melihat kemajuan Jepang hanya dari sisi teknologinya, kedisiplinan manusia-manusianya, namun melupakan banyak hal yang justru kebahagiaan tidak hadir tanpa hal itu, yaitu kedamaian jiwa. Masyarakat Jepang dikejar dengan berbagai pertarungan setiap hari, sehingga jiwa mereka kering merana saat apa yang diinginkan tak terwujud.
Rina Nose juga gagal memahami Islam, dan kegagalan yang sangat fatal, karena telah melihat Islam dari para muslim yang tak menerapkan syariat Islam secara kaffah. Rina Nose juga gagal melihat Islam karena jarang piknik berpetualang sejarah kegemilangan peradaban Islam.
Catatan besar untuk Rina Nose, Yuk Ngaji biar gak mudah kaget lihat "dunia lain", karena kampung halaman kita di Surga sana jauh lebih Indah dari hanya sekedar Jepang.
0 Response to "Lepas Kerudung, Hingga Tulisan ‘Negeri Tanpa Agama’ Rina Nose Keok Dalam “Pertarungan Batin Ideologi”?"
Post a Comment