Haters Tetaplah Haters
Oleh: Umma Azura
KARENA haters tetaplah haters, maka saya tidak perlu lama-lama membiarkan orang-orang yang tujuannya gaje nangkring di list pertemanan saya.
Meski ini dunia maya, kewarasan berpikir serta menyaring sampah-sampah kudu dilakukan.
Saya jarang meng-invite orang-orang, tetapi tetap terbuka pada ajakan pertemanan, di luar teman-teman yang telah saya kenal baik seperti teman-teman sekolah, teman-teman kampus, teman-teman komunitas menulis ataupun teman-teman dari lingkungan lain yang telah kenal saya dengan baik.
Hanya saja niat baik mesti dari kedua belah pihak. Komentar tidak sopan cukup satu dua kali menjadi alasan saya meng-kick Anda.
Apalagi orang-orang yang saya tidak kenal baik, sok koment aneh-aneh.
Meski Anda meng-invite saya berulang kali. Anda tak saya izinkan masuk dipertemanan saya lagi. Saya abaikan. Maaf!
Saya tidak ngoyo mengejar ribuan pertemanan, dulu-dulu bahkan saya membatasi pertemanan cukup 500 orang saja. Kuantitas bukan tujuan saya, tapi seberapa berkualitas pertemanan kita.
Saya gabung di FB sejak 2008, dan sebagian teman-teman yang telah berteman lama dengan akun ini pasti dah tau bagaimana perubahan akun saya.
Jadi, jika sekarang akun ini terasa berbeda semisal dulu saya memasang foto sekarang tidak, atau status-status saya stylenya sudah lain itu tak lain karena orientasi dan peta hidup pemilik akun ini telah berubah haluan.
So, dearest friend jika ada Anda merasa tak sekufu lagi dengan akun ini, sangat mudah yang Anda mesti lakukan : just unfriend me! Beres.
Burung merpati tentu berkumpulnya bukan dengan gagak bukan?
Bahkan di dunia maya, kita perlu bertumbuh dewasa. Sebab, kualitas seseorang bisa dilihat dari siapa teman-temannya juga. Ke depannya jika cukup waktu mengotak atik fb fasilitas follow-followan barangkali saya perlu hilangkan.
Selektif memilih teman saya pikir salah satu cara memperbaiki kualitas hidup, kualitas emosi, dan kualitas isi kepala.
Jadi begitu saja.
Buat the haters, semoga Allah memperbaiki kalian. Sebaik-baik orang tetap ada aja yang benci, sejahat-jahat orang tetap ada yang saja suka. []
Redaktur: Saad Saefullah
0 Response to "Haters Tetaplah Haters"
Post a Comment