Selamat Menjadi Nahkoda Anakku
Dunia itu singkat dan waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, besok saya mantu. Anak kedua saya, Ahmad Sholahuddin Annabhani (Asa) akan mempersunting putri pertama sahabat saya Farid Poniman. Putri cantik dan mungil itu bernama Nabila Jauda, berusia 18 tahun.
Anakku, 20 tahun sudah bapak dan mamamu berusaha mendidikmu dengan cara terbaik. Walau faktanya, apa yang dulu kami anggap terbaik ternyata di kemudian hari ada yang yang kurang tepat buatmu. Untuk itu, kami memohon maaf kepadamu.
Anakku, kamu adalah anak lelaki tertua di keluarga kita. Tunjukkan bahwa kau layak menjadi teladan bagi adik-adikmu. Dan teruslah buktikan bahwa kau pun layak dibanggakan kakak perempuanmu. Dan tentu yang juga penting, kau mampu membahagiakan istrimu, dan mertuamu tak pernah menyesal telah memilihmu menjadi menantu.
Anakku, lelaki adalah pemimpin maka tunjukkan kepemimpinanmu dengan penuh cinta. Caranya, muliakanlah istrimu, manjakanlah istrimu, didiklah istrimu dengan agamamu, luruskan bila ia keliru. Sabarlah bila ia marah. Istrimu adalah salah satu pintu surga bagimu maka bersukacitalah untuk terus memberi kebaikan kepada belahan jiwamu itu.
Anakku, tanggungjawab mencari nafkah ada di pundakmu. Jangan kau bebani istrimu untuk bersusah payah mencari rupiah. Bila ternyata bisnis istrimu maju tetaplah jaga harga dirimu untuk tidak meminta harta dari istrimu. Dan ingatlah, walau ia punya banyak harta, semua kebutuhannya tetaplah tanggungjawabmu. Tetaplah menjadi lelaki sejati wahai anakku.
Anakku, tentu kau mengamati dan melihat bagaimana bapak memperlakukan mama dan ibumu. Yang baik ambilah agar itu menjadi pahala bagi bapakmu. Sementara bila ada yang buruk maka campakkanlah agar itu tidak menjadi dosa berkepanjangan bagi bapakmu.
Hari ini bapak merasa semua ilmu mendasar tentang bagaimana menjadi suami dan orang tua sudah bapak ajarkan kepadamu. Teruslah belajar karena setiap rumah tangga punya keunikan tersendiri sehingga boleh jadi ilmu yang bapak ajarkan sudah usang jika diterapkan dalam keluargamu. Percayalah, selama kau berpegang teguh kepada agamamu maka rumahmu akan menjadi surga dunia bagimu.
Selamat menempuh hidup baru anakku. Selamat menjadi nahkoda di keluargamu. Pastikanlah kapalmu menuju ke arah yang mampu mengangkat derajatmu di dunia dan di saat yang bersamaan kau pun mendapatkan pujian dari penduduk langit. Sibukkanlah melakukan yang baik-baik dengan cara yang terbaik.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di FB
0 Response to "Selamat Menjadi Nahkoda Anakku"
Post a Comment