-->

Setelah Perdana Menteri Australia Turun Tangan, Pelarangan Burqa dan Niqab Dicabut


Dunia

Selasa 26 Zulhijjah 1435 / 21 October 2014 14:00



Laporkan iklan?


kerudung wanita Setelah Perdana Menteri Australia Turun Tangan, Pelarangan Burqa dan Niqab Dicabut



Laporkan iklan ?


GEDUNG Parlemen Australia dilaporkan pada Senin (20/10/2014) kemarin mencabut larangan penutup wajah termasuk burqa dan niqab setelah perdana menteri turun tangan.


Departemen yang berjalan di Gedung Parlemen telah mengumumkan awal bulan ini bahwa “orang-orang dengan penutup wajah” tidak lagi diperbolehkan berada di galeri publik terbuka. Sebaliknya, mereka akan diarahkan ke galeri biasanya yang disediakan untuk anak-anak sekolah bising di mana mereka bisa duduk di balik kaca kedap suara.


Pengumuman yang dibuat hanya sebagai sesi terakhir pada dua pekan berakhirnya Parlemen dan tidak memiliki efek praktis. Pada hari Senin, Departemen Pelayanan Parlemen, atau DPS, berkata orang memakai penutup wajah akan diizinkan di semua area publik Gedung Parlemen.


Dikatakan penutup wajah harus dihapus sementara untuk di pintu depan. Sehingga staf bisa “mengidentifikasi setiap orang yang mungkin telah dilarang memasuki Gedung Parlemen atau yang mungkin dikenal, ditemukan, agar menjadi resiko keamanan.”


Seorang pejabat DPS, yang menolak disebutkan namanya, mengutip kebijakan departemen, mengatakan bahwa pada akhir Senin tidak ada pengunjung ke Gedung Parlemen hari itu memiliki wajah tertutup. Cadar jarang terlihat di gedung.


Larangan itu telah secara luas dikecam sebagai pemisahan perempuan Muslim dan pelanggaran potensi undang-undang anti-diskriminasi.


Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan dia tidak diberitahu di muka dan telah meminta Ketua DPR Bronwyn Bishop untuk memikirkan kembali larangan tersebut.


Pembatasan telah disahkan oleh Uskup, yang telah berkampanye untuk melarang jilbab Muslim di sekolah-sekolah, serta Senat Presiden Stephen Parry.


Kontroversi itu terjadi saat pemerintah mencoba untuk meyakinkan minoritas Muslim Australia bahwa undang-undang anti-terorisme baru dan penggerebekan polisi di rumah teror tersangka dalam beberapa bulan terakhir diarahkan pada melawan aktivitas kriminal, bukan agama tertentu.


Pihak oposisi menyambut dengan menjungkirbalikkan larangan tersebut dan menuntut penjelasan untuk itu. [rika/islampos/arabnews]



Laporkan iklan ?




Redaktur: Rika Rahmawati


« Nigeria Nyatakan Bebas Ebola



















0 Response to "Setelah Perdana Menteri Australia Turun Tangan, Pelarangan Burqa dan Niqab Dicabut"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close