Forum Ulama Muda Jakarta: Ahok Tak Patut Jadi Gubernur, Berpotensi Lahirkan Konflik SARA
FUMJ menilai Ahok pemimpin yang berpotensi mengadu domba masyarakat dan dapat memicu terjadinya konflik SARA
Related
Ahok meresahkan masyarakat dengan sikap sombong dan kasarnya
Hidayatullah.com–Mencermati perkembangan terakhir situasi di wilayah DKI Jakarta terkait dengan pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Joko Widodo, Forul Ulama Muda Jakarta (FUMJ) mengeluarkan petisi.
Petisi berupa pandangan dan tausiyah terait pengangkatan dan sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Sikap dan perilaku yang kasar, terkesan angkuh, sombong dan menimbulkan kontroversi. Hal ini jika dibiarkan akan mengganggu ketentraman masyarakat beragama, khususnya umat Islam. Pada akhirnya akan berimbas mengganggu ketahanan nasional karena DKI Jakarta adalah barometer nasional Indonesia,” demikian salah satu rilis dari FUMJ yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com.
Menurut FUMJ, uUcapan Ahok tersebut menunjukkan bahwa dia tidak memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat DKI Jakarta yang religius dan memiliki sensitivitas terhadap hal-hal keagamaan semacam ini.
Ahok juga sering telah menjadikan agama sebagai bahan olok-olok. Menurut FUMJ, pernyataan Ahok seperti itu pernah disampaikan Ahok saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rakerda I MUI DKI Jakarta 2014, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014) pernah mengatakan, “Kalau persoalan saya enggak dapat hidayah, ya tanya sama Allah.”
“Kata-kata Ahok itu jelas-jelas telah menjadikan agama sebagai permainan, sebab ia melecehkan arti hidayah dengan berbangga diri dalam keadaan tidak mendapatkan hidayah, lalu meminta orang lain menanyakan hal itu kepada Tuhan. Seakan-akan Allah telah salah karena tidak memberi petunjuk kepadanya. Ini tidak etis disampaikan oleh orang yang mengaku beragama dan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Pikiran-pikiran Ahok yang dinilai terus mengecilkan masalah agama dalam kehidupan, menunjukkan bahwa dia tidak memahami kondisi sosial-budaya masyarakat DKI Jakarta.
Bagi FUMJ, pemimpin seperti ini sangat berpotensi untuk menanamkan benih-benih perpecahan dan permusuhan di tengah masyarakat.
Berdasar pengematan itu, FUMJ berpendapat, Ahok tidak patut diangkat menjadi gubernur DKI.
“Ahok TIDAK PATUT diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena tidak memenuhi persyaratan sebagai diatur dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Nomor: 07/Kpts/KPU-Prov-010/2011. Jika Ahok memimpin DKI Jakarta dan tetap dalam kekeliruan dan keangkuhannya, maka ia akan merusak agama, khususnya agama Islam. Bahkan, Ahok pun – dengan sadar atau tidak — telah memainkan perannya untuk menjalankan politik adu-domba dan memecah belah ulama dan masyarakat DKI Jakarta, dengan gagasan-gagasan dan perilakunya,” demikian pernyataan FUMJ.*
Baca: PETISI Ulama Muda Jakarta Tentang Ahok
0 Response to "Forum Ulama Muda Jakarta: Ahok Tak Patut Jadi Gubernur, Berpotensi Lahirkan Konflik SARA"
Post a Comment