Syiah Indonesia: “Bertaqiyah Tak Apa Asal Logis!”
Muhsin Labib mengatakan, konsep taqiyah diyakini oleh Syiah sebagai salah satu jalan agar mendapat keselamatan yang lebih besar
Tokoh Syiah yang juga dosen UIN Syarif Hidayayatullah Dr Muchsin Labib menjelaskan soal taqiyah
Hidayatullah.com–Konsep taqiyah (merahasiakan keyakinan dari para lawan, red) di dalam ajaran Syiah dibenarkan oleh orang Syiah sendiri. Pernyataan ini disampaikan salah satu tokoh Syiah Indonesia, Dr Muhsin Labib.
Mewakili organisasi Syiah, Ahlul Bait Indonesia (ABI) dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyampaikan konsep taqiyah memang ada.
Ia pun mengatakan bahwa konsep itu logis, yakni digunakan pada saat mereka terdesak serta dalam kondisi yang tidak memungkinkan.
“Taqiyah tak apa asal logis. Digunakan pada saat posisi tidak memungkinkan,” ucapnya tegas pada saat menjadi narasumber bedah buku bertema Syiah kerjasama tim penulis buku Syiah, ABI dan pihak Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (27/11/2014) kemarin.
Dalam acara yang berlangsung di Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini Muhsin Labib mengatakan, konsep taqiyah diyakini oleh Syiah sebagai salah satu jalan agar mendapat keselamatan yang lebih besar. Misalkan, ia memberikan contoh di dalam hidup ini taqiyah pasti ada.
“Tak apa untuk keselamatan yang lebih besar. Persoalan dalam hidup pun pasti ada taqiyah,” tambahnya.
Baginya, bertaqiyah dalam hidup adalah salah satu sifat manusiawi. Siapapun akan bertaqiyah dalam posisi yang terjepit.
“Manusiawi bertaqiyah di saat posisi terjepit,” jawabnya pada salah satu penanya dari pemuda Muhammadiyah.
Sementara itu Al Imam Asy Syafi’i salah satu imam mahzab Ahlus-Sunnah wal Jama’ah yang dipakai rujukan umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia melarang tindakan taqiyah. Dalam Adabus Syafi’i dan Al-Manaqib karya al-Baihaqiy beliau mengatakan, “Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi’ah Rafidhah.” *
0 Response to "Syiah Indonesia: “Bertaqiyah Tak Apa Asal Logis!”"
Post a Comment