-->

Ini Makanan Aku, Kenapa Digoreng?




Laporkan iklan ?


Related

banner-widia-2




Laporkan iklan ?


“UMMI,ummi…. makanan aku, kenapa digoreng?” terisak-isak Pelangi menghampiri saya ke kamar dengan membawa sepiring makanan yang sudah matang.


“Maaf sayang, ummi tidak tahu, coba adik tanya kepada abi,” tukas saya. Ia pun segera mengambil handphone dan meminta saya membantu menghubungi abinya.


“Abi, makanan yang tadi pagi abi beli digoreng sama Mama Emif buat anak-anak sekolah, kata Umi gak disuruh umi, tapi Mama Emif nya gak ijin dulu sama adik, itu kan punya adik,” seraya terisak ia bicara dengan abinya.


Terdengar diujung telefon abinya menjawab nanti akan menggantinya. Setelah menutup telefon, Pelangi menangis memeluk bantalnya.


Saya menghampiri, seraya memeluknya, saya berkata “Adik, nanti ummi akan bicara dengan Mama Emif kalau adik tidak nyaman.”


Ia pun mulai menghentikan tangisnya. Kemudian, ia kembali bergabung dengan kelompoknya mengikuti kegiatan makan siang bersama.


Anak itu menangis bukan karena pelit tidak mau berbagi makanan dengan teman-teman. Namun yang ia sesali, ada orang yang mengambil makanan miliknya tanpa berbicara dengan ia terlebih dahulu. Kunci permasalahnnya adalah tak izin dulu.


Memang kelemahan sebagian orang dewasa adalah berbicara. Mungkin menganggap, “Ah gak pa-pa toh hanya anak kecil” sehingga berbicara dengan anak dianggap hal yang tidak penting. Seyogyanya hal seperti diatas tidak boleh terjadi. Karena hal itu akan menyakiti otak anak.


Idealnya jika akan mengambil, meminjam, memakan atau memakai sesuatu yang bukan milik kita sendiri maka harus berbicara terlebih dahulu, meskipun yang ada di tempat itu hanya seorang anak kecil. Tak dipungkiri kejadian ini bisa terjadi karena saat usia dini, kita tidak diberi pengetahuan tentang klasifikasi, juga tidak dilatih berbicara. Sehingga itu menjadi kelemahan sebagian orang dewasa saat ini.


Orang dewasa adalah model bagi anak-anak atau murid-muridnya. Tak ada salahnya ketika akan melakukan sesuatu, orang dewasa berbicara dengan mereka. “Ini milik siapa, boleh kalau Ummi atau Abi meminjamnya, boleh Ayah atau Bunda memakannya?” jika sang anak sudah mengijinkan maka barulah kita menggunakannya atau memakannya.


Sepertinya hal yang sepele yang kita lakukan saat ini, namun hal ini besar dampaknya kemudian. Anak-anak menjadi seperti apa kelak ketika dewasa tergantung seperti apa pendidikan yang kita berikan padanya hari ini. Untuk menciptakan manusia-manusia yang beradab kelak dimasa depan. Maka sekarang kita orang dewasa (orang tua, guru dan lingkungan) harus menjadi model manusia beradab bagi mereka saat ini. Seberapa cerdas kelak mereka menjadi Khalifah dimuka bumi, tergantung berapa kecerdasan kita orang dewasa di sekitar mereka.


Berbicara yang baik dan benar dengan anak-anak harus dilakukan oleh para guru, orang tua maupun orang dewasa di sekitar mereka. Selamat mencoba!



Laporkan iklan?




Redaktur: Eva




Plis Like Fanpage Kami ya

Related Posts

0 Response to "Ini Makanan Aku, Kenapa Digoreng?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close