Sejak Kasus Charlie Hebdo, Serangan Cyber ke Prancis Meningkat
Pasca penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu, 25 ribu serangan cyber terjadi di Prancis
Related
Hidayatullah.com–Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan negaranya menerima lebih dari seribu serangan cyber yang dilakukan oleh para hacker.
Sebagaimana dilansir situs Le Figaro, Cazeneuve pada Senin (19/1/2015) menuturkan, pasca penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo pada 7 Januari lalu, 25 ribu serangan cyber terjadi di Prancis.
“Kelompok-kelompok ekstrim bertanggung jawab atas lebih dari 1.300 serangan,” tegasnya.
Laporan mengungkap, serangan cyber yang menyasar website Prancis mengalami pertumbuhan pesat pasca serangan ke Charlie Hebdo.
Prancis memperketat keamanan setelah serangan di Paris yang menewaskan 17 orang.
Serangan-serangan pada beberapa lembaga di Negara Napolleon Bonaparte tersebut dilakukan oleh kelompok organisasi Islam yang kurang terstruktur namun dinilai cukup dikenal.
Arnauld Coustilliere yang menjabat sebagai Kepala Pertahanan Cyber Militer Prancis memaparkan, sebagian besar serangan mengubah tampilan website dengan gambar propaganda bertuliskan slogan ‘Death to Charlie’.
“Apa yang baru, apa yang penting, ini adalah serangan ke 19 ribu situs yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Coustilliere seperti dikutip dari laman Mirror.
Perusahaan keamanan digital Arbor Networks menyebutkan serangan telah menghajar 1.070 website dalam 24 jam terakhir. Menurut Arbor, serangan ini dilakukan dengan cara memenuhi lalu lintas (trafik) situs hingga membuatnya down.
Cazeneuve juga meminta lembaga peradilan untuk menindak para pelaku serangan cyber. Hal itu disampaikan dalam kunjungannya ke Unit Cyber Crime Polisi Prancis.*
0 Response to "Sejak Kasus Charlie Hebdo, Serangan Cyber ke Prancis Meningkat"
Post a Comment