Akhirnya, Polri Akui Siyono Meninggal Karena Pukulan Benda Tumpul
Terkait kematian Siyono beberapa hari lalu ditangan Densus 88, Kadiv Humas Polri Anton Charliyyan mengatakan Siyono meninggal karena pendarahan di belakang kepala.
“Dia meninggal karena pukulan benda tumpul di belakang kepala” ujar Anton saat konferensi pers di Mabes Polri Senin (14/03).
Related
Ia menjelaskan jika kejadian itu terjadi ketika Siyono diminta untuk menunjukkan teman yang terkait dengan kelompok Neo JI. Pada awalnya Siyono kooperatif dengan Densus, sehingga pengawalan di turunkan. Siyono dalam pencarian itu hanya dikawal seorang anggota Densus dan sorang officer yang menjadi supir.
Anton mengaku ketika berada di jalan Klaten – Prambanan, Siyono yang tangannya terborgol di belakang dan matanya ditutup melakukan perlawanan. Terjadilah perkelahian dengan anggota densus yang mengawalnya di belakang. Menurut Anton, anggota densus membenturkan siyono kesudut mobil dan terjadi pendarahan di kepala bagian belakang. Dan siyono meninggal saat di bawa ke rumah sakit.
Menurut Sekjen LUIS, Endro Sudarsono, di rumah duka, (13/03), luka di sekujur tubuh Siyono mengindikasikan bahwa Siyono mendapat penyiksaan dalam keadaan tidak berdaya.(Kiblat/Dakwahmedia)
Reporter: Jundi/Alamsyah
Editor: Hunef Ibrahim
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Akhirnya, Polri Akui Siyono Meninggal Karena Pukulan Benda Tumpul"
Post a Comment