Sepertiga Malam, Waktu Diamnya Setan
www.dakwahmedia.net - Di sepertiga malam, saat ruh-ruh berada dalam genggaman-Nya. Beberapa ruh-ruh itu, terbangun dengan jasadnya dan beranjak dari hamparan kasur yang nyaman dan selimut yang mencengkram tubuhnya. Walau gaya gravitasi tempat tidur sangat tinggi. Dengan izin-Nya, tubuh itu dituntun untuk mensucikan diri dan berbincang mesra dengan Sang Kekasih. Hingga dunia menyimak percakapan mesra hamba-hamba-Nya.
Related
Di saat-saat inilah waktu paling indah untuk mencurahkan segala lelah, payah, dan keluh keah dalam sujud kepada-Nya. Inilah, waktu terindah menangisi dosa dan meminta ampunan-Nya dengan taubat nasuha. Inilah waktu mustajab memanjatkan permohonan dan segala pinta. Inilah waktu yang paling berkesan untuk menghayati firman-firman-Nya seakan dia bicara langsung pada diri kita.
Al-‘Allamah Muhammad Amin Asy-Syinqthi, penulis Adhwa’ul Bayan menyatakan,”Sesungguhnya Al-Qur’an ini takkan menetap dalam dada, tak mudah pula menjaganya, dan takkan dapat difahami kedalamannya hingga memberi keteguhan bagi kita, kecuali jika ia ditadabburi dalam bacaan qiyamullail di kedalam malam,”.
“Mimpi yang paling benar adalah yang terjadi di waktu sahur,” ujar Rasulullah seperti disampaikan Abu Sa’id Al-Khudzri dalam riwayat Imam Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ad-Darimi.
“Hal ini dikarenakan,” catat imam Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin,”ialah waktu nuzul Ilahi, kala rahmat dan ampunan didekatkan, serta saat diamnya syaithan-syaithan.”
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Sepertiga Malam, Waktu Diamnya Setan"
Post a Comment