-->

Tafsir Surat Al Waqi’ah, ayat 13-26 (BALASAN BAGI ORANG YANG BERSEGERA MELAKSANAKAN KEBAIKAN)


Tafsir Surat Al Waqi’ah, ayat 13-26

(ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ. وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ.  عَلَىٰ سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ.  مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ.   يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ.  بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ.  لَا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُونَ.  وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ.  وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ.  وَحُورٌ عِينٌ. كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ. جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.  لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا. إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا)

(13). Segolongan besar dari (orang-orang) terdahulu. (yakni orang-orang yang terdahulu adalah kelompok yang banyak diantara umat-umat terdahulu).

(14). Dan segolongan kecil dari (orang-orang) kemudian. Jumlah mereka dikalangan umat Muhammad ini sedikit.

Al Qurthubi berkata, mereka dianggap sedikit karena dibandingkan dengan umat para Nabi sebelumnya. Para Nabi dahulu banyak jumlahnya, lalu banyak orang terdahulu beriman kepada mereka.  Sehingga mereka melebihi jumlah orang yang terdahulu beriman dari umat ini.

Ada pula pendapat lain, yang dimaksud dengan “dan orang-orang yang paling dahulu beriman” adalah golongan dan generasi awal umat Muhammad ini, yakni para shahabat Rasulullah.  Dan yang dimaksudkan dengan orang-orang akhir adalah golongan dan generasi akhir dari umat ini.  Dan kedua kelompok ini adalah umat dari Muhammad saw).

(15) (Mereka) di atas dipan bertahtahakan emas permata. (Ibnu Abbas berkata; maksudnya ranjang itu ditenun dengan emas permata).

(16) bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.(yakni berbaring di atasnya, di atas dipan-dipan tersebut seperti orang yang hidup enak dan makmur.

Wajah mereka berhadap-hadapan, tidak ada seorang di belakang yang lain. Hal ini menambah kesan kebahagiaaan dan lebih menyempurnakan etika duduk).

(17) Mengelilingi mereka anak-anak mudah yang tetap muda.  (anak-anak muda yang mengelilingi mereka bersinar dan berseri-seri, tidak akan mati dan tidak akan tua.

Ibnu Hayyan berkata; Mereka disifati “tetap muda” meskipun semua isi surga dikekalkan untuk menunjukkan bahwa mereka selamanya dalam usia belia).

(18) Dengan (membawa) gelas-gelas, dan cerek, dan sloki (piala) dari air yang mengalir.

Ibnu Abbas berkata; Arak itu tidak diolah sebagaimana arak di dunia, namun berasal dari mata air yang bebas.
Al Qurthubi berkata; Yakni arak yang mengalir dari mata air, tidak seperti arak dunia yang diolah dan disarikan dengan penuh keletihan dan penyulingan).

(19) Mereka tidak dipeningkan atasnya dan (tidak pula) mabuk.

Kesadaran mereka tidak sirna seperti halnya arak di dunia. Ibnu Abbas berkata, arak mempunyai empat sifat, yaitu: memabukan, menimbulkan pening, muntah, dan banyak kencing. Allah menuturkan arak surga dan mensucikannya dari empat sifat tercela itu).

(20) dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih (sesuai dengan selera mereka ragamnya).

(21) dan daging burung yang mereka inginkan.

Ibnu Abbas berkata; karena hati seorang ahli surga terbesit ingin menikmati daging burung, maka burung itu terbang sampai jatuh di hadapannya sesuai selera dalam keadaan digoreng atau disate.

Dalam hadits disebutkan, “Sesungguhnya kamu sungguh melihat burung di surga, lalu kamu menginginkannya, lalu ia tersungkur di hadapannya dalam keadaan disate” (HR. Abu Hatim).

Ar Razi berkata, buah-buahan didahulukan Allah atas daging, sebab ahli surga makan buah bukan karena lapar, tapi untuk kesenangan. Keinginan atas buah-buahan lebih besar sebagaimana orang-orang yang kenyang di dunia).

(22) dan bidadari-bidadari yang bermata jeli.

(23) laksana mutiara yang tersimpan baik.

Allah mensifati sebagaimana mutiara yang tersimpan,sebab lebih terjada dari perubahan keindahannya.

(24) (sebagai) balasan dari apa yang dari apa yang mereka lakukan.

(25) Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang membuat dosa.

Ibnu Abbas berkata: mereka tidak mendengar sesuatu yang bathil dan kebohongan”).

(26) Kecuali perkataan salam dan salam. [H. Luthfi Hidayat]

0 Response to "Tafsir Surat Al Waqi’ah, ayat 13-26 (BALASAN BAGI ORANG YANG BERSEGERA MELAKSANAKAN KEBAIKAN)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close