Demokrasi, Senjata Ampuh Disintegrasi Papua
“Senjata ampuh yang digunakan dalam proses disintegrasi, belajar dari kasus Timor-Timur, adalah demokrasi”, papar Kurnia Agus (Sekretaris DPD II HTI Ciamis) saat mengisi acara Halqah Islam dan Peradaban bertajuk “Waspadai Upaya Pemisahan Papua” yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Ciamis pada Ahad, 13 Maret 2016, bertempat di Masjid Agung Ciamis.
Menurutnya, nilai penting demokrasi yakni hak menentukan nasib sendiri, telah terbukti sukses memisahkan Timor-Timur dari Indonesia. “Bayangkan, jika tiap wilayah di Indonesia, atas nama hak menentukan nasib sendiri, menuntut merdeka, dipastikan Indonesia akan terpecah menjadi beberapa negara kecil yang lemah tak berdaya”, jelasnya.
Mulusnya upaya pemisahan Papua tidak bisa dilepaskan dari kegagalan Pemerintah rezim liberal untuk mensejahterakan rakyat Papua. Meskipun Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa, tapi rakyatnya hidup dalam kemiskinan.
Ia juga menjelaskan bahwa pemisahan Papua dari Indonesia bukanlah solusi bagi persoalan rakyat Papua. “Ini jelas bunuh diri politik. Belum tentu Papua merdeka dari Indonesia akan sejahtera, justru akan memuluskan upaya pihak asing dalam mengeruk kekayaan alam tanah Papua”, tegasnya.
Di akhir acara, ia pun menjelaskan bahwa solusi tuntas masalah Papua adalah ketika negeri ini diatur dan diterapkan syariah Islam. Sebab, Syariah Islam akan menjaga keamanan dan menjamin kesejahteraan seluruh rakyat tanpa melihat suku, bangsa, warna kulit maupun agama. Syariah Islam akan menghentikan imperialisme Amerika, Inggris, Australia dan Barat. Syariah Islam akan menutup celah bagi negara imperialis memecah dan menguasai negeri ini. “Hal mendasar dan sangat penting bahkan vital adalah sesegera mungkin mewujudkan penegakan Khilafah Rasyidah yang akan menerapkan seluruh syariah Islam”, tutupnya. [banjarkota/dakwahmedia]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Demokrasi, Senjata Ampuh Disintegrasi Papua"
Post a Comment