Pulau Madu : Pulau Indah Langka Air Tawar
Pemandangan alam di Pulau Madu memang indah tetapi karena krisis air tawar di pulau kecil paling tenggara Provinsi Sulawesi Selatan tersebut tentu saja bermasalah. Masalah tersebut dialami juga oleh sekitar 1500 jiwa warga Desa Onesatonde yang menghuni pulau terpencil di sebelah timur gugusan pulai Bonerate tersebut.
Related
Pada 2013, tim Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) survei ke pulau yang dapat ditempuh sekitar sepuluh jam melalui perjalanan laut dari Pulau Adonara, Nusa Tenggra Timur, atau sekitar 1,5 hari dari Makassar.
Berdasarkan survei tersebut BWA menyimpulkan masalah dapat atasi dengan pengadaan mesin desalinasi air payau. “Mesin ini dapat memfilter air payau menjadi air tawar, sehingga dapat dikonsumsi warga,” ungkap Darminto, penanggungjawab program Water Action for People (WAfP) BWA.
Oleh karena itu, BWA berencana membuat project wakaf sarana air bersih berupa mesin desalinasi yang dilengkapi dengan teknologi prepaid.
Kapasitas mesin yang akan dipasang untuk Onesatonde sekitar 20.000 liter per hari. Dengan asumsi per kepala keluarga (KK) membutuhkan air tawar 50 liter untuk minum dan masak, maka dibutuhkan sekitar 15 ribu liter perhari untuk 300 KK yang ada. Berarti ada sekitar 5 ribu liter air cadangan per hari.
Mesin ini rencananya didesain bersifat mobile (mudah dipindahtempatkan) sehingga mudah dipindahkan ke kampung yang lain yang membutuhkan air bersih.
Agar sarana wakaf dapat bertahan lama, maka BWA akan melakukan pendampingan dalam pengelolaan dan manajemen sarana air bersih ini. Sistem Prepaid yang diterapkan juga diharapkan mampu memberikan edukasi kepada warga agar menggunakan air bersih seperlunya. Serta dapat terkumpulnya dana operasional untuk membeli solar , menggaji pegawai operasional dilapangan serta keperluan operasional lainnya.
Project ini meliputi empat pekerjaan. Pertama, pembuatan sumur sebagai sumber air baku dan MCK.
Kedua, desalinasi air payau menggunakan mesin dengan kapasitas 20.000 liter untuk memenuhi kebutuhan memasak dan minum warga.
Ketiga, distribusi air tawar melalui hidrant umum di dua titik yang ditampung dalam tangki air kapasitas 2.250 liter di masing-masing titik. Menggunakan teknologi prepaid system.
Keempat, transfer pengetahuan dan teknologi pada masyarakat setempat agar dapat mengelola dan memelihara sarana wakaf air bersih.
Dengan adanya mesin desalinasi ini, diharapkan kesulitan air bersih yang dialami oleh saudara-saudara kita di Pulau Madu dapat terselesaikan. Dan lebih dari itu, kondisi kesehatan warga semakin baik dan bekerja lebih giat lagi untuk membangun desa. Dan insya Allah, di setiap teteas air payau yang diubah menjadi air tawar akan mengalirkan pahala bagi wakif hingga ke surga, Aamiin.
Rubah air payau di Pulau Madu dengan kepedulian Anda melalui Badan Wakaf Al Quran Dumpet Dhuafa Republika yang digalang Melalui Kitabisa.com atau Melalui Link INI
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Pulau Madu : Pulau Indah Langka Air Tawar"
Post a Comment