-->

Bergerak Membela Ulama



Dakwah Media - Ulama selalu berada di garda terdepan dalam perjuangan mulia dengan cara memimpin dan membina umat agar mereka memberikan dukungan kepada perjuangan menegakkan Islam. Ulam-lah yang telah menjaga dan membentengi umat dari pemikiran-pemikiran kufur yang menyebabkan umat terpuruk. Namun akhir-akhir ini, banyak pihak melakukan tindakan yang tidak elegan terhadap ulama. Mulai dari menuduh makar kepada ulama dan tokoh Islam menjelang Aksi Bela Islam 212 yang lalu. Juga memperkarakan ulama dan habib dengan tuduhan "menghina" asas negara dan anti kebhinekaan. Bahkan ada yang menghadang ulama dengan senjata tajam di Bandara Sintang Kalimantan Barat. Dan tentu masih banyak tuduhan-tuduhan keji yang tanpa dasar kepada para ulama dari pihak-pihak yang phobia terhadap Islam.

Tentu saja peristiwa faktual tersebut, sangat mengusik perasaan umat Islam di negeri ini. Belumlah luka umat Islam sembuh, masih ditambah lagi tindakan yang membabi buta kelompok anti-Islam yang berusaha mendesak penguasa untuk membubarkan institusi Majelis Ulama Indonesia (MUI), hanya gara-gara mengeluarkan fatwa haramnya memilih pemimpin kafir. Tentu sikap kelompok anti-Islam itulah sesungguhnya mencerminkan tindakan intoleran dan anti kebhinekaan.

Related

Yang lebih menyakitkan hati umat Islam, pihak kepolisian yang seharusnya menjadi penengah dan pengayom, justru menjadi pihak yang memberi kontribusi besar dalam upaya kriminalisasi terhadap ulama. Sikap ini tentu sangat ironis, ketika pihak kepolisian sering menyematkan label anarkis bahkan teroris kepada umat Islam yang ingin membela agamanya. Di sisi yang lain, justru pihak kepolisian "merestui" tindakan anarkis yang dilakukan kelompok anti-Islam kepada ulama dan para santri. Tentu tindakan itu merupakan bukti nyata ketidakadilan kepolisian kepada ulama, santri, dan umat Islam di negeri ini.

Yang terkini, penistaan terhadap Ulama', tokoh MUI dan Rais Syriah PBNU, KH. Makruf Amin, dalam persidangan kasus penistaan agama sangat memprihatinkan umat Islam. Padahal penistaan itu terjadi di depan hakim dan jaksa penuntut umum di negeri yang mayoritas penduduknya muslim, bahkan terbesar di dunia. Inilah ironi keberadaan Ulama' dalam sistem sekuler saat ini.

Ulama adalah figur sentral yang sangat berpengaruh terhadap kondisi suatu masyarakat. Mereka memiliki andil besar apakah suatu masyarakat itu dalam kebaikan ataukah dalam keburukan. Jika ulama menjalankan tugasnya dengan baik niscaya umat dapat menjadi baik. Jika ulama abai terhadap tugasnya, niscaya umat juga menjadi rusak. Gambaran ini sebagaimana dituturkan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulum ad-Din (VII/92): rusaknya masyarakat akibat kerusakan penguasa dan kerusakan penguasa akibat kerusakan ulama.

Untuk itu, umat Islam harus saling bersatu padu dan mengerahkan daya upaya yang besar untuk membela ulama. Upaya yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Pertama, umat Islam harus menolak keras setiap upaya kriminalisasi dan penistaan terhadap ulama. Karena ulama adalah pewaris para nabi dan pembimbing arah perjuangan umat demi tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi ini. Kedua, umat Islam harus terus menerus dekat dengan ulama, dalam memperjuangkan amanat dari Allah swt yaitu mewujudkan kembali tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan warisan nabi yaitu Alquran dan Assunah. Ketiga, umat Islam, yang dimotori para ulama, harus berjuang merontokkan sistem jahiliyah, sistem kapitalisme demokrasi, yang senantiasa menistakan kemuliaan Islam dan ulama-nya,  untuk diganti dengan sistem ilahiyah, khilafah Islamiyah. Hanya dengan Sistem itulah yang akan bisa memuliakan Islam dan para ulama-nya.

Oleh: Achmad Fathoni (Jombang)
Plis Like Fanpage Kami ya

Related Posts

0 Response to "Bergerak Membela Ulama"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close