-->

Menurut Anda Putaran ke Dua adalah Pertarungan Kubu Kafir + Munafik VS Kubu Muslim ? Maaf Anda Salah!



Dakwah Media - Maaf kalau saya mengganggu khayalan anda, tapi putaran 2 adalah pertarungan proxy kapitalis timur (9 naga) dan proxy kapitalis barat (gurita neo lib). Singkatnya : ini tentang Cina VS AS

Jika anda pikir ini tentang syiah liberal komunis vs Islam, pikiran itulah yg diinginkan AS untuk berada di kepala anda.

Kita mungkin sudah cukup jeli melihat upaya Tiongkok mencengkeram penjajahannya di indonesia, tapi mungkin kita lupa ada bapak neo imperialis dunia, yaitu Amerika (AS) yang telah sangat berpengalaman dengan agenda penjajahan terselubung, hingga kita tidak sadar bahwa kita lagi dijajah AS.

Sebenarnya, AS itu sendirilah yang melempar kesadaran kita tentang merangseknya cina ke indo, lewat apa yang beredar di medsos hari ini, dengan isu PKI yang menyeramkan yg disematkan ke kubu tiongkok dan kompradornya.

Itu semua adalah cara AS untuk mengeliminasi cina dalam persaingan penguasaan indonesia. ini adalah lagu lama AS. Sejarah berdarah2 selalu diangkat untuk disematkan ke lawan politiknya. Pilpres 2014 lalu pun begitu, isu Syiah dan komunis dilemparkan ke proxy tiongkok.

Jadi makin kita teriak kencang tentang PKI, tentang syiah, makin lebarlah senyum intelejen AS, makin mereka berhasil membuat masy indonesia teralihkan dari penjajahan yg sedang dilakoninya, masy indo makin memusuhi satu sama lain dan meninggalkan musuh nyata di depan mata, ideologi kafir kapitalisme yang sedang efektif berjalan dalam sistem pemerintahan sekarang.

Memang benar, tiongkok ingin dan sedang menjajah, Tiongkok sebagai raksasa kapitalis baru memang lebih kasar dalam melancarkan ambisinya secara vulgar dan agresif. Tiongkok ini pemain baru di dunia kapitalis, dia junior. Sedangkan AS adalah guru kapitalis senior dunia sejak abad 20 akan lebih smooth dan soft dalam melancarkan imperialismenya.

Tandanya apa ? untuk bisa menjajah, Amerika menjajakan ideologinya dulu, melakukan pengkondisian dengan mengajarkan sekularisme dan demokrasi, nasionalisme dan sakralisasi ajaran lokal (non islam). Setelah pemikiran rakyat AS kuasai, dengan demokrasi itu dia kuasai pemerintahan, dengan itu ia kuasai undang2, dia kuasai opini masy di media, saking smoothnya sampai orang indonesia tidak sadar sedang dijajah. Itulah penjajah yang ideologis, mampu menguasai pemikiran.

Tiongkok ya sebagaimana pemain baru, yang bukan pengemban ideologi, maka pengkondisian itu tidak dilakukan serapi AS mengkondisikan indonesia. Hebat kan AS ? Tiongkok itu seperti sales yang terlihat jelas mengincar isi dompet anda, tapi AS itu seperti ahli brand activation yg akan membuat anda makin tergila2 sama produk yg dijualnya sehingga mengeduk dompet anda lebih dalam lagi. Cina itu jambret, sedang AS ahli hipnotis... waspadalah ... waspadalah.

Saya bicara begini bukan karena saya lebih pintar, bukan juga karena saya sok pintar. Saya lagi belajar pemikiran sampai taraf ideologi. Di situ diajarkan pola pikir yang kita akan bisa melihat apa yg ada di balik kejadian politik, dan bisa memproyeksikan apa yg akan lahir dari peristiwa politik, juga belajar untuk menyusun dan menjadi bagian dari agenda politik yang menjadi poros perjuangan ideologis umat islam yang semestinya. Anda pun bisa, dan wajib malah...

Coba anda ingat2, Partai pendukung Pak anies dan pak Agus mana yang secara terang-terangan menyerukan, atau mengissued pers release tentang penolakan terhadap pemimpin kafir, ga ada kan ? tapi kenapa orang2 berduyun2 memberikan dukungan religius kepada 2 kubu yang tidak religius itu ? kok bisa ya ?

Coba anda ingat2 2014, kapan anda mengingat seorang pak prabowo terkenal dengan keislamannya, religiusitas dan spiritualismenya, ngga juga kan ? tapi kenapa blok 'islamis' di 2014 nempel semua ke Pak Prabowo kayak prangko ?

Itulah manuver ideologi sekulariame... Kasian umat islam ini, hanya dibodohi saja oleh AS. Kita dibuat euforia dalam perjuangan spiritual, tapi sebenarnya sedang dikanalisasi (disalurkan) untuk kepentingan pengemban ideologi sekular itu sendiri. Sedih ya jadi pecundang ? yuk bangkit Pemikiran !

Ini kaidah dalam sekularisme : Jika anda menginginkan pengikut2 yang bodoh, maka gunakan agama dan ayat2 serta da'inya untuk berbicara di atas kepentingan anda. Itulah yang dipraktekkan oleh As di seluruh belahan dunia. Termasuk membuat pengikut vatikan yang manut terhadap fatwa2 roma.

Anda lihat Saudi Arabia ? Iran ? nah itu contohnya. Makin kuat doktrinnya, makin takut rakyatnya pada ulamanya, makin lancarlah perselingkuhan antara penguasanya dengan amerika sang prostitute raksasa ini. Makin dipilihkan dalil2 yang membuat rakyat saudi dan iran tunduk sama ulama dan umaronya, yaitu dengan dalil yang diambil sebagian, dan ditafsirkan dengan sudut pandang kepentingan penguasa.

Di level rakyat, disebarkan doktrin tatalaksana peribadatan yang rigid yang memancing perseteruan antar kelompok dalam umat. Jadilah umat ini menjadi ideal. Ideal untuk menjadi penghamba penguasa, sekaligus sibuk mencakar satu sama lain sehingga kolusi penguasa dan musuh kafir terselimuti oleh cakar2an yang 'sakral' itu.

Di Saudi sana, generasi muda sudah pada sadar, mereka dengan akun palsu di twitter saling menyadarkan akan penipuan penguasa selama ini. Raja dan pemerintah saudi itu bagai sinterklas bagi mereka. Raja terlihat hebat ketika mereka masih kecil, tapi setelah beranjak besar, mereka sadar raja nan adil yg membuat rakyatnya happy everafter hanyalah dongeng khayalan belaka.

Lucunya, Saudi dengan restu mamarika ini kan tentu menyebarkan pemikiran doktrinismenya untuk mendapatkan dukungan lebih luas dari luar negara. Maka sampailah ajarannya itu ke Indonesia, dan memberi warna yang sama di perpolitikkan indonesia. Muncullah sekelompok loyalis pemerintah, yang menyerang saudara muslimnya yang mengkritik pemerintahnya. Di Saudi pemikiran ini sudah mulai ditinggalkan, tapi dapat fansboy baru di Indonesia. Lucu.

Oups, ini melebar, tapi sy hanya mau kasih contoh, bahwa sudah lagu lamanya AS, dia akan menggunakan agama untuk meraih dukungan politik. dia akan mempolitisasi agama dan ulama. Jadi mohon agar sudara sadar dan jeli akan labelisasi islam yg disematkan di jagoan anda sudara.
Karena itu umat islam harus punya agenda politik sendiri, mendakwahkan sistem Islam yang akan mengentaskan penjajahan Cina dan as dari bumi pertiwi ini.

Jangan ngomong anda nasionalis jika anda baru bicara enyahkan PKI dan syiah, sedangkan anda tidak bicara mengenyahkan kapitalisme sumber penjajahan di indonesia tercinta ini sudara...
Jangan bilang sudah berjuang untuk politik Islam, kalau masih berjuang di jalan sekularistik demokrasi, sumber masalah kemunafikan karena penerapan islam secara parsial dalam kehidupan.
Allahua'lam

sumber: Rahmawan Puspawijaya

0 Response to "Menurut Anda Putaran ke Dua adalah Pertarungan Kubu Kafir + Munafik VS Kubu Muslim ? Maaf Anda Salah!"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close