My Life My Adventure
Dakwah Media - Slogan My Trip My adventure sempat booming tahun lalu. Dimana-mana menjelajah alam lagi trend dan disukai dari kalangan remaja jaman ini... Berpetualang itu emang nyenengin hati kita, apalagi yang lagi sakit hati. Wah pasti langsung terobati. Apalagi kalo ada orang yang dikagumi ikutan petualang bareng. Wah malah bukan hanya hati yang terobati bahkan kepala yang pening mikirin try out langsung hilang seketika.hmm.
Sobat muslim, tahu nggak? Kalo petualang itu sebenarnya disenengin di Setiap jaman. Jaman sekolah seneng petualang, lulus sekolah seneng petualang, jadi mahasiswa itu juga Senen petualang, lulus kuliah juga seneng petualang, lalu setelah itu pada sibuk kerja cari uang, pas libur kerja senengnya juga petualang. Huh, pokoknya petualang itu nyenengin deh. Jadi bisa ditarik sebuah kesimpulan kalo hidup ini sebenarnya untuk berpetualang menggapai sebuah kesenangan.
Para petualang, contohnya para pendaki gunung, akan menemukan beberapa kata kunci : bersusah-susah mendaki, bersejuk-sejuk kemudian. Jangan menyerah. Jangan berhenti. Jangan mengeluh pasti sampai ke puncak. Hikmahnya, tanamkan dalam diri kita, “aku masih bisa!”. Dunia memang tak seindah mimpi (kecuali mimpi seram kali ya?). Tapi bukan berarti kita harus mengutuki nasib kita di dunia bila tak sesuai keinginan dan harapan kita. Jalani aja apa adanya. Sembari berusaha dan berdoa untuk menjadi lebih baik. Kesulitan hidup bukan untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi. Kehilangan keberanian untuk hadapi hidup, justru saat itulah kita sudah kalah. Sekalah-kalahnya. Iya dong. Setiap orang yang tak berani hadapi kenyataan hidup, sejatinya sudah kalah di ronde pertama gerbang kehidupan. Kita lahir ke dunia ini sudah jadi pemenang dan tentunya Allah Ta’ala sudah memberikan kita bekal yang cukup untuk jalani kehidupan di dunia.
Apa yang bisa dibanggakan lagi dari seseorang yang sudah kehilangan motivasi dalam hidupnya? Kehilangan harta masih bisa dicari jika motivasi alias niat untuk mencarinya masih ada. Tapi jika sudah kehilangan motivasi dalam hidup? Maka yang terjadi adalah bisa kehilangan semuanya. Tetaplah jaga niat dalam berbuat. Motivasi terbesar sebagai muslim dalam mengerjakan amal shalih dan perbuatan lainnya adalah menggapai ridho Allah Ta’ala. Itu sebabnya, cara melakukannya juga wajib sesuai yang Allah Ta’ala ridhoi. Proses itu penting setelah niat dilakukan. Sebab, akan menentukan hasilnya. Jika proses yang dijalani keliru, hasilnya juga keliru. Benar prosesnya, maka hasilnya juga benar.
Coba kita lihat bayi yang baru lahir. Ia hanya bisa menangis. Mungkin kaget. Sebab, selama di dalam rahim ibunya dia merasa tenang. Tak banyak tantangan. Allah Ta’ala siapkan tubuhnya, membuatkan ‘software’ untuk berpikir dan berperasaannya, sehingga cukup untuk jalani kehidupan di dunia di luar rahim ibunya. Begitu seorang bayi lahir ke dunia dari rahim ibunya, dimulailah babak baru kehiduan yang akan ia jalani di dunia. Belantara yang belum ia kenal. Ada baik ada buruk. Arena yang berlapis-lapis ujiannya, tantangannya, rintangannya, kesenangannya, kesedihannya dan segalanya. Manusia harus mampu menghadapi semuanya dengan penuh kehati-hatian, waspada, cukup ilmu, cukup tenaga, wawasan, kemampuan mengolah pikir dan rasa, serta pandai memanfaatkan kesempatan agar bisa selamat dari ujian tersebut dan berhasil melaluinya dengan maksimal dan menjadikannya mulia. Agar kehidupan setelah dunia pun bisa diraih dengan mendapat tempat yang layak, yakni surga.
So, tetap tenang, sabar, syukur, dan terus berjuang tanpa lelah. Hadapi risiko, jangan mengeluh dan jangan menyerah. Masih bisa kok untuk bertahan dan mencari solusi. Asalkan tetap jaga niat, tetap istiqomah, dan maksimalkan ikhtiarnya serta iringi dengan doa tulus berharap keridhoan Allah Ta’ala dan kebaikan yang akan didapat agar menjadi barokah untuk semuanya. Meski ada cobaan pahit dan rintangan berat menghalang, tetaplah melaju. Lagian kenapa sih cobaan ini terasa begitu pahit? Ya, karena surga begitu manis!
Sobat muslim, tahu nggak? Kalo petualang itu sebenarnya disenengin di Setiap jaman. Jaman sekolah seneng petualang, lulus sekolah seneng petualang, jadi mahasiswa itu juga Senen petualang, lulus kuliah juga seneng petualang, lalu setelah itu pada sibuk kerja cari uang, pas libur kerja senengnya juga petualang. Huh, pokoknya petualang itu nyenengin deh. Jadi bisa ditarik sebuah kesimpulan kalo hidup ini sebenarnya untuk berpetualang menggapai sebuah kesenangan.
Para petualang, contohnya para pendaki gunung, akan menemukan beberapa kata kunci : bersusah-susah mendaki, bersejuk-sejuk kemudian. Jangan menyerah. Jangan berhenti. Jangan mengeluh pasti sampai ke puncak. Hikmahnya, tanamkan dalam diri kita, “aku masih bisa!”. Dunia memang tak seindah mimpi (kecuali mimpi seram kali ya?). Tapi bukan berarti kita harus mengutuki nasib kita di dunia bila tak sesuai keinginan dan harapan kita. Jalani aja apa adanya. Sembari berusaha dan berdoa untuk menjadi lebih baik. Kesulitan hidup bukan untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi. Kehilangan keberanian untuk hadapi hidup, justru saat itulah kita sudah kalah. Sekalah-kalahnya. Iya dong. Setiap orang yang tak berani hadapi kenyataan hidup, sejatinya sudah kalah di ronde pertama gerbang kehidupan. Kita lahir ke dunia ini sudah jadi pemenang dan tentunya Allah Ta’ala sudah memberikan kita bekal yang cukup untuk jalani kehidupan di dunia.
Apa yang bisa dibanggakan lagi dari seseorang yang sudah kehilangan motivasi dalam hidupnya? Kehilangan harta masih bisa dicari jika motivasi alias niat untuk mencarinya masih ada. Tapi jika sudah kehilangan motivasi dalam hidup? Maka yang terjadi adalah bisa kehilangan semuanya. Tetaplah jaga niat dalam berbuat. Motivasi terbesar sebagai muslim dalam mengerjakan amal shalih dan perbuatan lainnya adalah menggapai ridho Allah Ta’ala. Itu sebabnya, cara melakukannya juga wajib sesuai yang Allah Ta’ala ridhoi. Proses itu penting setelah niat dilakukan. Sebab, akan menentukan hasilnya. Jika proses yang dijalani keliru, hasilnya juga keliru. Benar prosesnya, maka hasilnya juga benar.
Coba kita lihat bayi yang baru lahir. Ia hanya bisa menangis. Mungkin kaget. Sebab, selama di dalam rahim ibunya dia merasa tenang. Tak banyak tantangan. Allah Ta’ala siapkan tubuhnya, membuatkan ‘software’ untuk berpikir dan berperasaannya, sehingga cukup untuk jalani kehidupan di dunia di luar rahim ibunya. Begitu seorang bayi lahir ke dunia dari rahim ibunya, dimulailah babak baru kehiduan yang akan ia jalani di dunia. Belantara yang belum ia kenal. Ada baik ada buruk. Arena yang berlapis-lapis ujiannya, tantangannya, rintangannya, kesenangannya, kesedihannya dan segalanya. Manusia harus mampu menghadapi semuanya dengan penuh kehati-hatian, waspada, cukup ilmu, cukup tenaga, wawasan, kemampuan mengolah pikir dan rasa, serta pandai memanfaatkan kesempatan agar bisa selamat dari ujian tersebut dan berhasil melaluinya dengan maksimal dan menjadikannya mulia. Agar kehidupan setelah dunia pun bisa diraih dengan mendapat tempat yang layak, yakni surga.
So, tetap tenang, sabar, syukur, dan terus berjuang tanpa lelah. Hadapi risiko, jangan mengeluh dan jangan menyerah. Masih bisa kok untuk bertahan dan mencari solusi. Asalkan tetap jaga niat, tetap istiqomah, dan maksimalkan ikhtiarnya serta iringi dengan doa tulus berharap keridhoan Allah Ta’ala dan kebaikan yang akan didapat agar menjadi barokah untuk semuanya. Meski ada cobaan pahit dan rintangan berat menghalang, tetaplah melaju. Lagian kenapa sih cobaan ini terasa begitu pahit? Ya, karena surga begitu manis!
Oleh: Emha Ibrohim (Tim Kreatif Soeara Peladjar)
0 Response to "My Life My Adventure"
Post a Comment