Polisi Tak Netral, Mantan Napi Dikasih Karpet Merah
Dakwah Media - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman mengkritisi netralitas Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam pengusutan kasus Antasari Azhar.
Sejak awal politisi Demokrat ini mendukung Tito menjadi Kapolri saat uji kepatutan dan kelayakan, begitu pula fraksi Demokrat. Tito dinilai mampu membawa kepolisian sebagai institusi yang netral dan non partisan.
Namun, lanjut dia, saat ini kepolisian berubah dan seolah menjadi alat kekuasaan.
"(Kepolisian) tidak boleh jadi alat kekuasaan," tegas dia dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama Polri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).
Bukan tanpa sebab, menurut Benny, Polisi seakan memfasilitasi Antasari Azhar menyelenggarakan konferensi pers usai membuat laporan kepolisian untuk kembali membuka kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
Konferensi pers itu digunakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu untuk menyerang pribadi Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Memfasilitasi Antasari Azhar, menjadikan Mabes Polri untuk Antasari merusak kewibawaan Presiden ke-6. Kejam. Yang lebih kejam institusi kepolisian yang anda pimpin," tegasnya.
Menurut dia, kepolisian seakan memberikan karpet merah bagi mantan napi layaknya yang dilakukan oleh pihak Istana Negara, Presiden Joko Widodo.
"Beliau mendatangi Mabes Polri, pura-pura korban kriminalisasi. Yang benar aja mantan Napi kok dikasih karpet merah," ketusnya. [rmol]
Sejak awal politisi Demokrat ini mendukung Tito menjadi Kapolri saat uji kepatutan dan kelayakan, begitu pula fraksi Demokrat. Tito dinilai mampu membawa kepolisian sebagai institusi yang netral dan non partisan.
Namun, lanjut dia, saat ini kepolisian berubah dan seolah menjadi alat kekuasaan.
Related
"(Kepolisian) tidak boleh jadi alat kekuasaan," tegas dia dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI bersama Polri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).
Bukan tanpa sebab, menurut Benny, Polisi seakan memfasilitasi Antasari Azhar menyelenggarakan konferensi pers usai membuat laporan kepolisian untuk kembali membuka kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
Konferensi pers itu digunakan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu untuk menyerang pribadi Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Memfasilitasi Antasari Azhar, menjadikan Mabes Polri untuk Antasari merusak kewibawaan Presiden ke-6. Kejam. Yang lebih kejam institusi kepolisian yang anda pimpin," tegasnya.
Menurut dia, kepolisian seakan memberikan karpet merah bagi mantan napi layaknya yang dilakukan oleh pihak Istana Negara, Presiden Joko Widodo.
"Beliau mendatangi Mabes Polri, pura-pura korban kriminalisasi. Yang benar aja mantan Napi kok dikasih karpet merah," ketusnya. [rmol]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Polisi Tak Netral, Mantan Napi Dikasih Karpet Merah"
Post a Comment