Hari Ini, Tepat 93 Tahun Umat Islam Hidup Tanpa Khilafah
Dakwah Media - Hari ini 3 Maret 2017, sudah 93 tahun lamanya umat Islam hidup tanpa Khilafah. Saat itu, Menteri Luar Negeri Inggris Lord Curzon tengah bersuka cita ketika sosok Mustafa Kemal Attaturk menghapus sistem Kekhilafahan Turki Utsmani.
“Kita harus mengakhiri jalan-jalan menuju persatuan Islam di antara anak-anak kaum muslimin. Situasi saat ini menunjukkan Turki telah mati dan tidak akan pernah bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatan moralnya, Khilafah dan Islam,” kata Curzon.
Seperti diketahui, Kemal Attaturk memulai proyek penghapusan khilafah pada tanggal 3 Maret 1924. Saat itu, Kemal mengusulkan kepada Majelis Nasional untuk pembubaran khilafah untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler.
Setelah proyek itu berhasil digulirkan, pemerintah mulai menghilangkan syiar-syiar Islam. Masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan. Segala hal terkait Islam, mulai dari jilbab, bahasa hingga penanggalan Arab dilarang. Lebih jauh, hukum yang berdasarkan syariat Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.
Sejak itu, seluruh dunia Islam mengalami kegundahan. Hal itu dikarenakan Istanbul, Turki merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Oleh karenanya, upaya-upaya untuk mengembalikan berdirinya khilafah mulai dilakukan, termasuk di Indonesia.
Sebagaimana penuturan Ustadz Umar Abdullah, penulis naskah Serial VCD Sejarah Khilafah Islam yang mengungkapkan bahwa kelompok-kelompok modernis Islam juga merasakannya. Mereka pun bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah dengan membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya.
“Ketuanya Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir,” kata dia. [kn]
“Kita harus mengakhiri jalan-jalan menuju persatuan Islam di antara anak-anak kaum muslimin. Situasi saat ini menunjukkan Turki telah mati dan tidak akan pernah bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatan moralnya, Khilafah dan Islam,” kata Curzon.
Seperti diketahui, Kemal Attaturk memulai proyek penghapusan khilafah pada tanggal 3 Maret 1924. Saat itu, Kemal mengusulkan kepada Majelis Nasional untuk pembubaran khilafah untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler.
Setelah proyek itu berhasil digulirkan, pemerintah mulai menghilangkan syiar-syiar Islam. Masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan. Segala hal terkait Islam, mulai dari jilbab, bahasa hingga penanggalan Arab dilarang. Lebih jauh, hukum yang berdasarkan syariat Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.
Sejak itu, seluruh dunia Islam mengalami kegundahan. Hal itu dikarenakan Istanbul, Turki merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Oleh karenanya, upaya-upaya untuk mengembalikan berdirinya khilafah mulai dilakukan, termasuk di Indonesia.
Sebagaimana penuturan Ustadz Umar Abdullah, penulis naskah Serial VCD Sejarah Khilafah Islam yang mengungkapkan bahwa kelompok-kelompok modernis Islam juga merasakannya. Mereka pun bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah dengan membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya.
“Ketuanya Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir,” kata dia. [kn]
0 Response to "Hari Ini, Tepat 93 Tahun Umat Islam Hidup Tanpa Khilafah"
Post a Comment