NGAWUR! Gus Nuril Tuding PKI yang tak Shalatkan Jenazah Pendukung Ahok
Dakwah Media - Pimpinan Pondok Pesantren Sokotunggal, Abdurrahman Wahid, KH Nuril Arifin (Gus Nuril) menuding PKI yang tidak mau menshalatkan jenazah pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Sekarang siapa yang melarang salat? Yang melarang muslim mensalatkan saudaranya yang meninggal? Apakah itu yang namanya PKI?” ungkap Gus Nuril, Jumat (17/3).
Menurut Gus Nuril, persaudaraan yang tertinggi itu dalam kemanusiaan karena bisa lintas agama, dan suku.
“Kita mungkin tidak bersaudara dalam agama, tetapi kita bisa bersaudara dalam suku. Dan sesungguhnya yang tertinggi itu adalah nilai kemanusiaan,” tambah Gus Nuril.
Gus Nuril juga mendoakan agar pasangan Ahok-Djarot menang dalam Pilgub DKI putaran kedua.
“Saya juga doakan agar Mas Ahok dan Mas Djarot bisa menang. Selamat berjuang,” tambahnya.
Gus Nuril pun mengungkapkan alasannya kenapa memilih dan mendukung Ahok-Djarot. Ia sempat membantu agar Ahok-Djarot bisa kembali memimpin DKI untuk periode 2017-2022.
“Saya ini dari Jawa, Mas Djarot juga dari Jawa, makanya saya pilih Mas Ahok dan Mas Djarot,” tegas Gus Nuril. [opinibangsa.id / snc]
Pemimpin Atau Tokoh Umat Islam Sebaiknya Tidak Menyolati, Biarkan Warga Biasa Saja Yang Menyolati.
pemimpin atau tokoh umat Islam, yang utama (afdhol) sebaiknya tidak menyolatkan jenazah orang fasiq, untuk memberikan efek jera kepada pelaku kemaksiatan serupa, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Hadits itu juga menunjukkan jenazah orang fasiq tetaplah disholati, sebagaimana ditunjukkan oleh perintah Rasulullah SAW kepada para shahabat, ”Sholatilah kawanmu itu!” (shalluu ‘alaa shaahibikum). (Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 746). Wallahu a’lam.
“Sekarang siapa yang melarang salat? Yang melarang muslim mensalatkan saudaranya yang meninggal? Apakah itu yang namanya PKI?” ungkap Gus Nuril, Jumat (17/3).
Menurut Gus Nuril, persaudaraan yang tertinggi itu dalam kemanusiaan karena bisa lintas agama, dan suku.
“Kita mungkin tidak bersaudara dalam agama, tetapi kita bisa bersaudara dalam suku. Dan sesungguhnya yang tertinggi itu adalah nilai kemanusiaan,” tambah Gus Nuril.
Gus Nuril juga mendoakan agar pasangan Ahok-Djarot menang dalam Pilgub DKI putaran kedua.
“Saya juga doakan agar Mas Ahok dan Mas Djarot bisa menang. Selamat berjuang,” tambahnya.
Gus Nuril pun mengungkapkan alasannya kenapa memilih dan mendukung Ahok-Djarot. Ia sempat membantu agar Ahok-Djarot bisa kembali memimpin DKI untuk periode 2017-2022.
“Saya ini dari Jawa, Mas Djarot juga dari Jawa, makanya saya pilih Mas Ahok dan Mas Djarot,” tegas Gus Nuril. [opinibangsa.id / snc]
Pemimpin Atau Tokoh Umat Islam Sebaiknya Tidak Menyolati, Biarkan Warga Biasa Saja Yang Menyolati.
pemimpin atau tokoh umat Islam, yang utama (afdhol) sebaiknya tidak menyolatkan jenazah orang fasiq, untuk memberikan efek jera kepada pelaku kemaksiatan serupa, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Hadits itu juga menunjukkan jenazah orang fasiq tetaplah disholati, sebagaimana ditunjukkan oleh perintah Rasulullah SAW kepada para shahabat, ”Sholatilah kawanmu itu!” (shalluu ‘alaa shaahibikum). (Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 746). Wallahu a’lam.
0 Response to "NGAWUR! Gus Nuril Tuding PKI yang tak Shalatkan Jenazah Pendukung Ahok"
Post a Comment