Remaja Makin Tidak Jelas, Setelah Skip Challenge Muncul Ereser Challenge yang Tak Kalah Bahaya
Dakwah Media - Beberapa waktu lalu dunia pendidikan dihebohkan oleh permainan berbahaya yang dilakukan oleh anak-anak remaja, yaitu skip challange yang mana permainan dilakukan dengan menekan dada teman hingga ia kekurangan oksigen sehingga mengakibatkan pingsan.
Ketidak jelasan atau kekurang kerajaan remaja ini masih berlanjut saat ini muncul kembali sebuah 'permainan' mengganggu yang kini jadi viral di sosial media yang melibatkan anak-anak.
Permainan ini merugikan diri mereka sendiri karena berakibat luka besar di tangan mereka.
Dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (19/3), permainan yang dikenal sebagai Eraser Challeng atau tantangan penghapus ini, sebenarnya sudah beberapa tahun belakangan terjadi. Tetapi akhir-akhir ini mengalami lonjakan.
Tantangan ini melibatkan anak-anak di sekolah. Mereka ditantang untuk membaca alfabet sambil mengusap penghapus pada kulit mereka sampai luka dan berdarah.
Pada dasarnya, siapa pun yang memiliki luka yang lebih dalam atau membakar dan meninggalkan bekas, dia menjadi pemenang.
Anak-anak didorong untuk mengirimkan foto-foto kulit mereka terluka di media sosial dan orang dengan luka terbesar dipuji sebagai 'pemenang'.
Foto-foto sudah muncul secara online menunjukkan perban atau plester pada luka anak-anak dengan hastag #regret.
Satu orang dewasa juga ikut mengunggah foto dari luka bakar seorang anak .
"Ini membuat saya sedih, tapi puas karena anak itu mengatakan kepada saya betapa tangannya terluka beberapa hari kemudian dan dia mengatakan tak akan pernah mencoba hal seperti itu lagi," tuturnya.
Sekolah sekarang memberikan peringatan kepada orangtua untuk mengawasi sosial media anak-anak mereka dan menyadari jika mereka mulai terlihat ada bekas di tangan mereka.
Pada 2015, seorang anak 13 tahun harus berakhir di rumah sakit setelah mengalami Toxic Shock Syndrome, yang diyakini disebabkan oleh kuman pada penghapus kotor. [tnc]
Related
Dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (19/3), permainan yang dikenal sebagai Eraser Challeng atau tantangan penghapus ini, sebenarnya sudah beberapa tahun belakangan terjadi. Tetapi akhir-akhir ini mengalami lonjakan.
Tantangan ini melibatkan anak-anak di sekolah. Mereka ditantang untuk membaca alfabet sambil mengusap penghapus pada kulit mereka sampai luka dan berdarah.
Pada dasarnya, siapa pun yang memiliki luka yang lebih dalam atau membakar dan meninggalkan bekas, dia menjadi pemenang.
Anak-anak didorong untuk mengirimkan foto-foto kulit mereka terluka di media sosial dan orang dengan luka terbesar dipuji sebagai 'pemenang'.
Foto-foto sudah muncul secara online menunjukkan perban atau plester pada luka anak-anak dengan hastag #regret.
Satu orang dewasa juga ikut mengunggah foto dari luka bakar seorang anak .
"Ini membuat saya sedih, tapi puas karena anak itu mengatakan kepada saya betapa tangannya terluka beberapa hari kemudian dan dia mengatakan tak akan pernah mencoba hal seperti itu lagi," tuturnya.
Sekolah sekarang memberikan peringatan kepada orangtua untuk mengawasi sosial media anak-anak mereka dan menyadari jika mereka mulai terlihat ada bekas di tangan mereka.
Pada 2015, seorang anak 13 tahun harus berakhir di rumah sakit setelah mengalami Toxic Shock Syndrome, yang diyakini disebabkan oleh kuman pada penghapus kotor. [tnc]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Remaja Makin Tidak Jelas, Setelah Skip Challenge Muncul Ereser Challenge yang Tak Kalah Bahaya"
Post a Comment