Ehm, Sob Lagi Musim Nikah Nih…
Dakwah Media - Allahumma baarik lanaa fi rajaba wa sya’baanaa wa ballighna ramadhanaa….
Assalamu’alaikum sobat. Gimana ni kabarnya? by the way, and the way, busway… kita udah masuk bulan rajab ni gaes… Di tempat gue di masjid-masjid, musholah, surau semua pada melantunkan pujian do’a tadi loh sob….
Bulan Rajab… Nggak tau kenapa bagi gue sebagai orang jawa. Menganggap bulan ini adalah musimnya orang nikah. Catat! Musim nikah… Dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi sodara-sodara kita jika di bulan ini udah nemuin pasangannya. And well, saat lebaran tiba udah punya pendamping hidup. Horee!!! Jadi pedhe kalo mau silaturahmi ke saudara….
Ngomong-ngomong soal nikah nih sob. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Wahai pemuda siapa di antara kalian yang telah mampu untuk menikah maka hendaklah ia menikah.” (HR. Bukhari)
Trus, pertanyaannya kemudian, “siapa yang dianggap telah siap menikah?”. Tentu jawabnya jelas mereka yang telah baligh, paham Islam, dewasa dan mampu menyelesaikan masalah serta tanggung jawab. Nikah adalah suatu perkara yang agung dan suci. Karna dari sanalah terbangun bahtera dakwah berpasangan dan madrasah kehidupan selanjutnya. Bagi remaja or pemuda/pemudi sholih yang siap ya nikah sono gih, daripada pacaran mengundang kemaksiatan. Eh, bener? Iya, Nggak masalah kok. Walau banyak juga yang menganggap kalo nikah muda itu bermasalah dan akhirnya dipersulit. Tapi dalam waktu yang bersamaan, pacaran dan gaul bebas malah dibiarkan.
Begitulah. Acapkali manusia suka kebalik-balik dalam menilai suatu perbuatan. Sebab, yang jadi patokan mereka dalam berbuat cuma mengandalkan perasaan dan ogah menggunakan akalnya sambil merujuk pada syariat. Walhasil, sering dibikin pusing oleh keputusannya sendiri. Nah, dalam masalah pergaulan bebas, masyarakat suka menilai bahwa baik dan buruknya suatu perbuatan hanya dilihat dari apakah perbuatan itu menguntungkan baginya secara materi atau tidak. Itu salah besar, kawan. Bener. Sebab, yang kita nggap baik, siapa tahu malah jelek dalam pandangan Allah. Dan begitupun sebaliknya. Firman Allah Ta’ala:“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS al-Baqarah [2]: 216)
Ini memang aneh bin ajaib, nikah yang memang ada syariatnya dipersulit, tapi gaul bebas malah dipermudah. Buktinya, sarana untuk gaul bebas terus diciptakan dan dipermudah aksesnya. Aduh, bagaimana ini ya?
Dipikir-pikir, mau ibadah aja kok sulitnya minta maaf (eh, biasanya kan minta ampun ya?), tapi mau maksiat malah dikasih jalan bebas hambatan. Wah, kebalik-kebalik emang. Coba aja, untuk nikah aja harus pake ngurus beragam administrasi. Mending kalo cuma ngisi formulir doang, ini pake ngisi amplop segala dengan duit pelicin urusan. Berabe kan. Padahal itu baru melangkah. Berikutnya, kita dihadang dengan peraturan pemerintah yang membatasi usia pernikahan dalam UU Perkawinan, terus juga adanya larangan nggak boleh menikah saat masih sekolah. Aduh, seabrek alasan untuk menghambat pernikahan.
Itu termasuk kendala eksternal. Selain itu, memang ada juga kendala internal, yakni belum siap mental dan belum mapan alias nggak punya biaya. Ya, inilah dilema bagi remaja. Maka jangan heran bila kemudian jalan keluar bagi remaja untuk menyalurkan naluri yang tak tertahankan itu mereka memilih melakukan seks bebas (dan umumnya diawali melalui pacaran). Kendala internal insya Allah masih bisa “diakalin” alias dicari jalan keluarnya. Tapi kalo udah kendala eksternal, ini yang rada sulit bin berabe. Sebab, itu melibatkan komponen yang lebih rumit dan sulit diajak kompromi.
Dan, bagi kalian yang belum siap menikah. Janganlah kalian menceburkan dirimu ke dalam aktivitas maksiat, pacaran. Sebab bukannya memantaskan diri malah menambah dosa… Ingat jangan sekali-kali mendekati zina!
Terakhir… Di bulan Rajab yang penuh berkah ini mari kita bermunajat agar kita semua memperoleh keberkahan di dalamnya, bisa dipertemukan dengan bulan ramadhan. Serta buat yang akan melangsungkan pernikahan semoga diberi kemudahan dan kelancaran. Serta bagi yang belum ketemu jodohnya. Segera pantaskan diri, persiapkan segalanya. Mudah-mudahan Allah SWT mempertemukan kalian semua dengan jodoh yang sholih dan sholihah. Aamiin….
Assalamu’alaikum sobat. Gimana ni kabarnya? by the way, and the way, busway… kita udah masuk bulan rajab ni gaes… Di tempat gue di masjid-masjid, musholah, surau semua pada melantunkan pujian do’a tadi loh sob….
Bulan Rajab… Nggak tau kenapa bagi gue sebagai orang jawa. Menganggap bulan ini adalah musimnya orang nikah. Catat! Musim nikah… Dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi sodara-sodara kita jika di bulan ini udah nemuin pasangannya. And well, saat lebaran tiba udah punya pendamping hidup. Horee!!! Jadi pedhe kalo mau silaturahmi ke saudara….
Ngomong-ngomong soal nikah nih sob. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Wahai pemuda siapa di antara kalian yang telah mampu untuk menikah maka hendaklah ia menikah.” (HR. Bukhari)
Trus, pertanyaannya kemudian, “siapa yang dianggap telah siap menikah?”. Tentu jawabnya jelas mereka yang telah baligh, paham Islam, dewasa dan mampu menyelesaikan masalah serta tanggung jawab. Nikah adalah suatu perkara yang agung dan suci. Karna dari sanalah terbangun bahtera dakwah berpasangan dan madrasah kehidupan selanjutnya. Bagi remaja or pemuda/pemudi sholih yang siap ya nikah sono gih, daripada pacaran mengundang kemaksiatan. Eh, bener? Iya, Nggak masalah kok. Walau banyak juga yang menganggap kalo nikah muda itu bermasalah dan akhirnya dipersulit. Tapi dalam waktu yang bersamaan, pacaran dan gaul bebas malah dibiarkan.
Begitulah. Acapkali manusia suka kebalik-balik dalam menilai suatu perbuatan. Sebab, yang jadi patokan mereka dalam berbuat cuma mengandalkan perasaan dan ogah menggunakan akalnya sambil merujuk pada syariat. Walhasil, sering dibikin pusing oleh keputusannya sendiri. Nah, dalam masalah pergaulan bebas, masyarakat suka menilai bahwa baik dan buruknya suatu perbuatan hanya dilihat dari apakah perbuatan itu menguntungkan baginya secara materi atau tidak. Itu salah besar, kawan. Bener. Sebab, yang kita nggap baik, siapa tahu malah jelek dalam pandangan Allah. Dan begitupun sebaliknya. Firman Allah Ta’ala:“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS al-Baqarah [2]: 216)
Ini memang aneh bin ajaib, nikah yang memang ada syariatnya dipersulit, tapi gaul bebas malah dipermudah. Buktinya, sarana untuk gaul bebas terus diciptakan dan dipermudah aksesnya. Aduh, bagaimana ini ya?
Dipikir-pikir, mau ibadah aja kok sulitnya minta maaf (eh, biasanya kan minta ampun ya?), tapi mau maksiat malah dikasih jalan bebas hambatan. Wah, kebalik-kebalik emang. Coba aja, untuk nikah aja harus pake ngurus beragam administrasi. Mending kalo cuma ngisi formulir doang, ini pake ngisi amplop segala dengan duit pelicin urusan. Berabe kan. Padahal itu baru melangkah. Berikutnya, kita dihadang dengan peraturan pemerintah yang membatasi usia pernikahan dalam UU Perkawinan, terus juga adanya larangan nggak boleh menikah saat masih sekolah. Aduh, seabrek alasan untuk menghambat pernikahan.
Itu termasuk kendala eksternal. Selain itu, memang ada juga kendala internal, yakni belum siap mental dan belum mapan alias nggak punya biaya. Ya, inilah dilema bagi remaja. Maka jangan heran bila kemudian jalan keluar bagi remaja untuk menyalurkan naluri yang tak tertahankan itu mereka memilih melakukan seks bebas (dan umumnya diawali melalui pacaran). Kendala internal insya Allah masih bisa “diakalin” alias dicari jalan keluarnya. Tapi kalo udah kendala eksternal, ini yang rada sulit bin berabe. Sebab, itu melibatkan komponen yang lebih rumit dan sulit diajak kompromi.
Dan, bagi kalian yang belum siap menikah. Janganlah kalian menceburkan dirimu ke dalam aktivitas maksiat, pacaran. Sebab bukannya memantaskan diri malah menambah dosa… Ingat jangan sekali-kali mendekati zina!
Terakhir… Di bulan Rajab yang penuh berkah ini mari kita bermunajat agar kita semua memperoleh keberkahan di dalamnya, bisa dipertemukan dengan bulan ramadhan. Serta buat yang akan melangsungkan pernikahan semoga diberi kemudahan dan kelancaran. Serta bagi yang belum ketemu jodohnya. Segera pantaskan diri, persiapkan segalanya. Mudah-mudahan Allah SWT mempertemukan kalian semua dengan jodoh yang sholih dan sholihah. Aamiin….
Oleh: Aziz Rohman (Tim Soeara Pemoeda)
0 Response to "Ehm, Sob Lagi Musim Nikah Nih…"
Post a Comment