Segala Tipu Daya, Pemboikotan, Penghadangan : Tidak Mampu Mencegah Hizbut Tahrir!
Dakwah Media - Opini Khilafah dan Hizbut Tahrir menjadi buah bibir masyarakat umum dan para politisi. Sejak kobaran api kemarahan umat terhadap kegagalan rezim kapitalis, serta melesatnya kesadaran masyarakat akan solusi Islam, suara-suara dukungan terhadap Hizbut Tahrir di tengah-tengah kaum Muslim meningkat pesat. Hal ini terkait seruannya untuk menegakkan Khilafah sekalipun media telah berusaha keras untuk menyembunyikannya, dan di berbagai negeri berlangsung seruan-seruan untuk penerapan Islam, meskipun rezim boneka Barat melancarkan kampanye hitam untuk merusak citra Khilafah Islamiyah dan gerakan Islam yang mengusungnya, dan selalu melontarkan berbagai fitnah.
Fakta yang riil tentang sikap media corong propaganda Barat terhadap Hizbut Tahrir adalah sikap memusuhi dan melakukan pemutarbalikan fakta dan pendistorsian terkait Hizbut Tahrir. Padahal Hizbut Tahrir adalah partai politik terbesar di dunia yang berjuang untuk menyatukan umat Islam dengan terwujudnya kehidupan Islam melalui tegaknya negara Khilafah. Amerika melihat, Hizb sebagai bintang bersinar di seluruh dunia dengan segala sambutan umat terhadapnya, umat telah mendukung dan berkumpul di sekitar Hizb, menerimanya sebagai pemimpin mereka. Amerika telah mendelegasikan kepada para penguasa kaum Muslim pengkhianat untuk melemahkan partai politik tersebut. Sesungguhnya usaha penghadangan terhadap aktivitas-aktivitas Hizbut Tahrir yang dilakukan rezim-rezim yang loyal pada AS, membuktikan persekongkolan mereka dengan Amerika untuk melemahkan Islam dan kaum Muslim di bawah kepemimpinan tiran Amerika.
Kami yakin akan kebenaran firman Allah SWT: “Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membencinya.” (TQS. Ash-Shaff [61] : 8-9).
Di Indonesia, berlangsung seruan-seruan para ulama, aktivis-aktivis dakwah berupa kabar gembira akan kembalinya Khilafah. Bahkan berbagai titik kota yang telah diwarnai dengan kibaran bendera al-Uqab, yaitu al-Liwa’ dan ar-Rayah. Dan inilah yang mendorong Rezim Barat ketakutan. Hizbut Tahrir Indonesia sering mengadakan long march (masîrah) menyikapi berbagai problem aktual di dunia Islam, namun sunyi dari pemberitaan media. Kecuali melalui ruang internet, medsos, serta kontak-kontak yang dinamis dan terencana.
Sekali lagi media-media berusaha keras untuk menyembunyikan dan menutupinya, namun seruan perubahan atas dasar Islam tetap merupakan aspirasi umat yang sesunguhnya, yang mendorongnya untuk bergerak, dan meraih tujuan masa depan yang berkah.
Satu hal, publik paham tentang karakter gerakan Hizbut Tahrir. Ide-idenya berbenturan langsung dengan kezaliman rezim, serta berbenturan langsung dengan Barat dan ide-ide kapitalis demokratisnya. Hizbut Tahrir, senantiasa membongkar dan mengabarkan kebobrokan rezim-rezim yang ada di dunia Islam, selanjutnya menyampaikan solusi Islam di sebagai ganti sistem kapitalisme. Hizbut Tahrir juga membongkar kebusukan pemikiran sekuler Barat, serta membongkar kebusukan negara-negara yang tegak di atas penjajahan, seperti Amerika, Inggris dan lainnya. Hizbut Tahrir konsisten membongkar kejahatan dan penyesatan yang terencana Barat di negeri-negeri kaum Muslim. Hizbuit Tahrir terus membangunkan kaum muslimin, di saat Barat menganggap bahwa menyerang dan menduduki negeri kaum Muslim dan menumpahkan darah umat Islam sebagai hiburan.
Hal yang menggembirakan adalah umat yang di dalamnya terdapat ulama, jendral, intelektual, politisi yang tulus telah melihat, bahwa Hizbut Tahrir mampu melakukan long march (masîrah) atau demontrasi dengan ratusan ribu bahkan jutaan massa di beberapa negeri kaum Muslim, termasuk Indonesia bukan bertujuan makar, tapi untuk menyampaikan pemikiran atau memerangi pemikiran; atau mensosialisasikan dakwah dan Hizbut Tahrir dalam rangka menyampaikan solusi yang haq.
Hizbut Tahrir Indonesia telah berhasil meyakinkan para politisi dan para ekonom untuk memahami ketidakmampuan kapitalisme untuk menciptakan solusi bagi bencana krisis multidimensi ini. Mereka telah beranjak meninggalkan solusi Kapitalisme secara total. Mereka meyakini, hanya sistem Islam yang mampu merealisasikan kebahagiaan dan ketenteraman bagi umat manusia ketika diterapkan terhadap umat manusia.
Yang jelas saat ini Barat, yang awalnya memandang kaum Muslim dengan pandangan mata yang sempit bahwa mereka melihat kaum Muslim sebagai orang miskin, terbelakang, dan terpecah belah, tidak memiliki kemampuan dan kekuatan, apalagi mereka dikuasai oleh para antek jahat yang tunduk pada Barat. Namun mereka terkejut dengan kekuatan kaum Muslim yang didorong oleh akidah Islam. Sebagaimana mereka terkejut oleh perlawanan di Irak yang memberi mereka pelajaran berharga, yang menghapus kesombongan dan keangkuhan Amerika dengan gurun pasir Irak. Amerika mengakui bahwa mereka tidak mengira hal itu akan terjadi sebelumnya, yang mereka bayangkan bahwa mereka akan bertemu dengan warga Irak dengan sambutan hangat.
Umat Islam hari ini menolak menjadi tawanan penjajahan. Islam memanggil para pembelanya. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan kebaikan pada kami dengan menolong, mengokohkan, dan menyatukan kaum Muslim dalam negara Khilafah, sehingga berkumpul orang-orang yang kuat di antara umat Islam, di mana mereka semua sangat menginginkan untuk menjadi tentara Khilafah yang akan bergerak menuju pembebasan negeri dari penjajahan Barat, dan mengembalikannya ke dalam pangkuan Islam.
Mari kita bergegas mengisi hidup dengan perjuangan, karena setiap manusia pasti akan bertemu dengan Pencipta-Nya. Di saat itulah ia akan berhadapan dengan Tuhan Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Tidak ada kawan, tidak ada senjata, tidak ada kekayaan, hanya dalam kesendirian untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya di dunia.
Oleh: Umar Syarifudin
Related
Di Indonesia, berlangsung seruan-seruan para ulama, aktivis-aktivis dakwah berupa kabar gembira akan kembalinya Khilafah. Bahkan berbagai titik kota yang telah diwarnai dengan kibaran bendera al-Uqab, yaitu al-Liwa’ dan ar-Rayah. Dan inilah yang mendorong Rezim Barat ketakutan. Hizbut Tahrir Indonesia sering mengadakan long march (masîrah) menyikapi berbagai problem aktual di dunia Islam, namun sunyi dari pemberitaan media. Kecuali melalui ruang internet, medsos, serta kontak-kontak yang dinamis dan terencana.
Sekali lagi media-media berusaha keras untuk menyembunyikan dan menutupinya, namun seruan perubahan atas dasar Islam tetap merupakan aspirasi umat yang sesunguhnya, yang mendorongnya untuk bergerak, dan meraih tujuan masa depan yang berkah.
Hal yang menggembirakan adalah umat yang di dalamnya terdapat ulama, jendral, intelektual, politisi yang tulus telah melihat, bahwa Hizbut Tahrir mampu melakukan long march (masîrah) atau demontrasi dengan ratusan ribu bahkan jutaan massa di beberapa negeri kaum Muslim, termasuk Indonesia bukan bertujuan makar, tapi untuk menyampaikan pemikiran atau memerangi pemikiran; atau mensosialisasikan dakwah dan Hizbut Tahrir dalam rangka menyampaikan solusi yang haq.
Hizbut Tahrir Indonesia telah berhasil meyakinkan para politisi dan para ekonom untuk memahami ketidakmampuan kapitalisme untuk menciptakan solusi bagi bencana krisis multidimensi ini. Mereka telah beranjak meninggalkan solusi Kapitalisme secara total. Mereka meyakini, hanya sistem Islam yang mampu merealisasikan kebahagiaan dan ketenteraman bagi umat manusia ketika diterapkan terhadap umat manusia.
Yang jelas saat ini Barat, yang awalnya memandang kaum Muslim dengan pandangan mata yang sempit bahwa mereka melihat kaum Muslim sebagai orang miskin, terbelakang, dan terpecah belah, tidak memiliki kemampuan dan kekuatan, apalagi mereka dikuasai oleh para antek jahat yang tunduk pada Barat. Namun mereka terkejut dengan kekuatan kaum Muslim yang didorong oleh akidah Islam. Sebagaimana mereka terkejut oleh perlawanan di Irak yang memberi mereka pelajaran berharga, yang menghapus kesombongan dan keangkuhan Amerika dengan gurun pasir Irak. Amerika mengakui bahwa mereka tidak mengira hal itu akan terjadi sebelumnya, yang mereka bayangkan bahwa mereka akan bertemu dengan warga Irak dengan sambutan hangat.
Umat Islam hari ini menolak menjadi tawanan penjajahan. Islam memanggil para pembelanya. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan kebaikan pada kami dengan menolong, mengokohkan, dan menyatukan kaum Muslim dalam negara Khilafah, sehingga berkumpul orang-orang yang kuat di antara umat Islam, di mana mereka semua sangat menginginkan untuk menjadi tentara Khilafah yang akan bergerak menuju pembebasan negeri dari penjajahan Barat, dan mengembalikannya ke dalam pangkuan Islam.
Mari kita bergegas mengisi hidup dengan perjuangan, karena setiap manusia pasti akan bertemu dengan Pencipta-Nya. Di saat itulah ia akan berhadapan dengan Tuhan Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan ini. Tidak ada kawan, tidak ada senjata, tidak ada kekayaan, hanya dalam kesendirian untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya di dunia.
Oleh: Umar Syarifudin
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Segala Tipu Daya, Pemboikotan, Penghadangan : Tidak Mampu Mencegah Hizbut Tahrir!"
Post a Comment