Razor hingga Kujang, Inilah 'Pelukis' Lafal Allah di Langit Yogya
Dakwah Media - Atraksi mendebarkan ditampilkan oleh Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU. Penampilannya yang terakhir cukup menghebohkan karena salah satu manuvernya membentuk lafal 'Allah'. Siapa saja anggota Tim Jupiter?
Tim Jupiter di bawah naungan Skadron Pendidikan 102 TNI AU berisikan tujuh anggota. Pimpinannya adalah Letkol Pnb Kisha, yang memiliki call sign Razor.
Kisha merupakan Komandan Skadik 102. Perwira TNI AU angkatan 1999 itu baru saja memimpin JAT sejak akhir tahun 2016.
Tim Jupiter di bawah naungan Skadron Pendidikan 102 TNI AU berisikan tujuh anggota. Pimpinannya adalah Letkol Pnb Kisha, yang memiliki call sign Razor.
Kisha merupakan Komandan Skadik 102. Perwira TNI AU angkatan 1999 itu baru saja memimpin JAT sejak akhir tahun 2016.
Leader JAT, Letkol Pnb Kisha (Jupiter-1). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
"Kalau di tim sendiri saya sudah lama. Tapi untuk tim leader baru sekitar 6 bulan," ungkap Kisha dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (3/5/2017).
Leader JAT selalu mengisi posisi pesawat nomor satu dan disebut sebagai Jupiter-1. Menurut Kisha, dalam satu tahun selalu ada program regenerasi.
"Saat satu tim main, di waktu yang sama kita juga ada regenerasi yang baru. Seperti yang sekarang itu, di akhir tahun ada yang baru. Formasi yang sekarang baru. Ada 3 untuk formasi baru, termasuk saya," jelasnya.
Right Wingman JAT, Mayor Pnb Idam Satria (Jupiter-2). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
Ada tujuh anggota JAT yang merupakan tim aerobatik milik Skadron Pendidikan TNI AU ini. Enam adalah yang menerbangkan, dan satu member adalah narator pada setiap penampilan mereka.
Pesawat Jupiter-1 diisi oleh Kisha sebagai leader. Dia punya nama panggilan Razor sebagai penerbang.
Kemudian Jupiter-2 diisi oleh Mayor Pnb Idam Satria sebagai right wingman. Perwira angkatan 2005 itu memiliki call sign Godham.
Left Wingman JAT, Kapten Pnb Ferdian Habibi (Jupiter-3). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
Kemudian untuk pendatang baru di Tim Jupiter saat ini mengisi posisi Jupiter-3 dan Jupiter-4. Proses regenerasi ini memerlukan waktu selama 6 bulan hingga benar-benar bisa mengisi formasi lengkap dengan 6 pesawat.
Jupiter-3 diisi oleh Kapten Pnb Ferdian Habibi. Perwira TNI AU angkatan 2005 tersebut mengisi posisi left wingman dengan call sign Corbie.
Lalu Kapten Pnb Oliv Rizando memegang posisi slot sebagai Jupiter-4. Perwira TNI AU angkatan 2008 itu punya call sign Cyborg.
Slot JAT, Kapten Pnb Oliv Rizando (Jupiter-4). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
Lalu untuk Jupiter-5 dipegang oleh Letkol Pnb Marcell yang mengisi posisi lead syncro. Punya call sign Liger, Marcell merupakan lulusan AAU angkatan 2000.
Kemudian Letkol Pnb Frando Marpaung merupakan Jupiter-6 dan satu angkatan dengan Marcel. Dia memegang posisi syncro dan punya panggilan atau call sign Fennec.
Lead Syncro JAT, Letkol Pnb Marcell (Jupiter-5). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
Terakhir adalah Kujang, yang merupakan call sign dari Mayor Pnb Oktavianus. Meski tidak menerbangkan pesawat, Jupiter-7 memiliki peran yang penting. Sebagai narator, perwira angkatan tahun 2004 tersebut harus bisa membawa suasana menegangkan hingga meriah dari narasi yang disampaikannya dalam setiap pertunjukan JAT.
Dalam proses regenerasi, tim JAT awalnya akan menyaring penerbang-penerbang TNI AU yang memiliki potensi. Dari beberapa yang masuk penyaringan, para penerbang itu akan dites untuk bisa melakukan 3 manuver basic hingga akhirnya terpilih dua orang. Sampai pada tahap ini, tes yang dilakukan memerlukan 15 jam penerbangan.
Syncro JAT, Letkol Pnb Frando Marpaung (Jupiter-6). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
"Setelah 15 jam, ditambah 15 jam untuk latihan dengan formasi dua pesawat. Lalu di jam 31-45 latihan 4 pesawat. Masuk ke jam 46-60, formasi 6 pesawat," kata Kisha.
"Di pesawat 5-6 itu biasa dari member yang dulu no 3 dan 4. Mereka senior-senior. Kalau pesawat 3 dan 4 itu basic, regenerasi awal hasil penyaringan nanti akan ke 5, 6, dan 2. Nomor 1 itu leader," tambah dia.
Narator JAT, Mayor Pnb Oktavianus (Jupiter-7). (Foto: dok. Tim Jupiter) |
Home base Tim Jupiter berada di Skadik 102, yang berada di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta. Bukan tanpa maksud TNI AU membentuk tim aerobatik ini. Pertama adalah untuk memperlihatkan profesionalisme penerbang militer Indonesia kepada masyarakat hingga dunia internasional.
"Sekaligus menarik minat generasi muda untuk bergabung dengan TNI AU menjaga kedaulatan NKRI di dirgantara Indonesia," tutup Kisha.
Member Jupiter Aerobatic Team. (Foto: dok. Tim Jupiter) |
sumber: detik
0 Response to "Razor hingga Kujang, Inilah 'Pelukis' Lafal Allah di Langit Yogya"
Post a Comment