Sikapi Deradikalisasi, El Harokah : Pemerintah Cenderung Abai Terhadap Realitas

Dakwah Media - Direktur el Harokah Research Center (HRC) Ahmad Fathoni menngungkapkan sejauh ini pemerintah Indonesia secara subyektif, secara dominan melihat radikalisme sebagai gejala yang lahir dari tafsiran teologi yang menyimpang.

“Pemerintah cenderung abai terhadap realitas sebagai sebuah gejala sosial dari meluasnya sikap apatisme dan frustasi sosial akibat kemiskinan, ketidak adilan, ketidakpastian masa depan, dan tekanan hidup yang berat. Ditambah satu situasi yang korelatif dengan peran imperialisme global yang dikomandani Amerika Serikat terhadap negeri Indonesia.” Ujar Fathoni Kepada KABAR NASIONAL (25/8).

Fathoni mengamati, berapapun anak-anak negeri ini yang ditangkap atau ditembak mati karena alasan terorisme sesungguhnya tidak akan bisa memadamkan potensi lahirnya ‘teroris-teroris’ baru, jika faktor akar masalah diabaikan.

“Deradikalisasi dianggap sebagai cara efektif jangka panjang dan soft untuk mewujudkan tatanan dunia Islam yang ramah dan mengakomodir ideologi Kapitalis-Sekuler. menyumbat langkah kebangkitan Islam, menjadikan umat jauh dari pemahaman dan sikap ber-Islam yang kaffah dalam seluruh aspek kehidupan mereka.” Kata Fathoni.

Fathoni menambahkan, deradikalisasi cukup berbahaya untuk umat Islam, karena ada potensi penyimpangan dan tafsiran-tafsiran yang keliru terhadap nash-nash syara’. Upaya menselaraskan nash-nash syara’ terhadap realitas sekuler, dan memaksakan dalil mengikuti konteks aktualnya. [kn]

Plis Like Fanpage Kami ya