Soal Freeport, Pengamat: Pemerintah Lemah pada Kepentingan Asing
Dakwah Media - Direktur PKAD Ary Naufal menilai sikap lemah pemerintah kepada Freeport bisa dibuktikan, berkali-kali melakukan negosiasi dengan perusaan tersebut. Kepemilikan saham Freeport Indonesia yang dominan dikuasai perusahaan asal Amerika Serikat (AS), yaitu Freeport McMoran. Sisanya, dipegang oleh pemerintah Indonesia.
“Menurut data yang saya ketahui PT Freeport dan sejumlah perusahaan tambang juga enggan tunduk pada Peraturan Pemerintah yang membatasi kepemilikan wilayah kerja yakni maksimal 100.000 hektare untuk perusahaan mineral dan 50.000 hektare untuk perusahaan batubara.” Ujarnya kepada wartawan KABAR NASIONAL (27/8).
Naufal mengatakan saat ini, wilayah kerja Freeport telah mencapai 1,8 juta hektare dana Vale Indonesia tercatat sekitar 180.000 hektare. Jika mengacu pada peraturan tersebut maka sebagian besar wilayah pertambangan Freeport harus diserahkan kepada pemerintah.
“Secara ekonomis, cadangan PT Freeport memang sangat besar. Freeport memperkirakan cadangan bijih yang siap ditambang pada saat itu mencapai 2,6 milyar ton.” Ungkapnya.
Naufal menegaskan bahwa entry point-nya sikap pemerintah yang lemah menunjukkan betapa pemerintah lemah pada kepentingan asing. Selain itu, aturan pengelolaan SDA didesain agar pihak swasta termasuk investor asing diberi kesempatan yang sangat besar. [kn]
Related
“Secara ekonomis, cadangan PT Freeport memang sangat besar. Freeport memperkirakan cadangan bijih yang siap ditambang pada saat itu mencapai 2,6 milyar ton.” Ungkapnya.
Naufal menegaskan bahwa entry point-nya sikap pemerintah yang lemah menunjukkan betapa pemerintah lemah pada kepentingan asing. Selain itu, aturan pengelolaan SDA didesain agar pihak swasta termasuk investor asing diberi kesempatan yang sangat besar. [kn]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Soal Freeport, Pengamat: Pemerintah Lemah pada Kepentingan Asing"
Post a Comment