Tanggapi Mensristekdikti, Cak Nur: Mahasiswa harus ‘Radikal’
Dakwah Media - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan, mahasiswa yang memang benar terbukti anti-Pancasila akan diberikan sanksi tegas, termasuk dikeluarkan dari perguruan tinggi.
"Ini merupakan tindakan tegas yang diberikan terhadap mahasiswa yang tidak menghargai Pancasila," kata Nasir, usai menghadiri Dirgahayu ke-30 Yayasan Pendidikan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan, Sabtu (26/8).
Seorang mahasiswa, menurut dia, tidak mungkin melakukan perbuatan radikalisme, apalagi menentang Pancasila karena hal tersebut menunjukkan karakter yang tidak baik. "Bagi mahasiswa yang berpikiran seperti itu, tidak pantas berada di dalam kampus," ujar Nasir.
Menanggapi Menristekdikti, praktisi hukum dari Indonesia Justice Monitor (IJM) Cak Nur menanggapi dengan pesimis.
“Banyak sekali yang mempersoalkan orang yang selama ini gembar-gembor membela Pancasila, namun kenyataannya tak lebih lips service. Faktanya, Pancasila jadi slogan yang diungkapkan dalam pidato-pidato kenegaraan, tapi secara bersamaan dilanggar dalam kebijakan pemerintah.” Ujarnya kepada wartawan KABAR NaSIONAL (27/6).
Cak Nur menambahkan banyaknya paradoks di dalam Indonesia yang berdasarkan Pancasila di zaman kini. Buktinya, swastanisasi SDA dilegalkan, sedang dibawahnya tidur orang-orang yang kehabisan tenaga untuk hidup dan hilang harapan.
“Saya harap mahasiswa makin kritis dan berani bersuara. Tahu mana yang benar dan yang salah. Tahu pihak yang konsisten dan pihak yang konsisten dengan ketidakkonsistenan. Mahasiswa harus radikal dalam makna positif yaitu konsisten dengan kebenaran.”tandasnya. [kn]
"Ini merupakan tindakan tegas yang diberikan terhadap mahasiswa yang tidak menghargai Pancasila," kata Nasir, usai menghadiri Dirgahayu ke-30 Yayasan Pendidikan Perguruan Sultan Iskandar Muda di Medan, Sabtu (26/8).
Seorang mahasiswa, menurut dia, tidak mungkin melakukan perbuatan radikalisme, apalagi menentang Pancasila karena hal tersebut menunjukkan karakter yang tidak baik. "Bagi mahasiswa yang berpikiran seperti itu, tidak pantas berada di dalam kampus," ujar Nasir.
Related
Menanggapi Menristekdikti, praktisi hukum dari Indonesia Justice Monitor (IJM) Cak Nur menanggapi dengan pesimis.
“Banyak sekali yang mempersoalkan orang yang selama ini gembar-gembor membela Pancasila, namun kenyataannya tak lebih lips service. Faktanya, Pancasila jadi slogan yang diungkapkan dalam pidato-pidato kenegaraan, tapi secara bersamaan dilanggar dalam kebijakan pemerintah.” Ujarnya kepada wartawan KABAR NaSIONAL (27/6).
Cak Nur menambahkan banyaknya paradoks di dalam Indonesia yang berdasarkan Pancasila di zaman kini. Buktinya, swastanisasi SDA dilegalkan, sedang dibawahnya tidur orang-orang yang kehabisan tenaga untuk hidup dan hilang harapan.
“Saya harap mahasiswa makin kritis dan berani bersuara. Tahu mana yang benar dan yang salah. Tahu pihak yang konsisten dan pihak yang konsisten dengan ketidakkonsistenan. Mahasiswa harus radikal dalam makna positif yaitu konsisten dengan kebenaran.”tandasnya. [kn]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Tanggapi Mensristekdikti, Cak Nur: Mahasiswa harus ‘Radikal’"
Post a Comment