Tragis, Obati Kutu Pakai Insektisida, Kakak-Beradik Meninggal Dunia
Dakwah Media - Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar berhati-hati mengobati kutu rambut dengan obat pestisida. Bila tidak ingin bernasib celaka seperti keluarga Akhir Rustiyani ini. Dua orang dari empat anggota keluarga asal Dusun Tegal Ombo RT 02, RW 05 Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali Kota ini. Dua anak Akhir Rustiyani, Qaulan Shakila,9 dan Khamilla, 4,5, meninggal dunia, Sabtu (26/8), setelah kepalanya diolesi obat jenis Diazinon yang biasa digunakan untuk membasmi kutu loncat, kutu putih, dan hama penghisap buah kakao tersebut.
Qoulan Shaqilla, 9, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umi Barokah Boyolali sekitar pukul 03.00 WIB. Sedangkan Khamila, akhirnya juga menyusul kakaknya. Sementara sang Ibu, Akhir Rustiyani, 35, dan anak sulungnya Klarissa, 12, hanya mengalami mual-mual biasa.
Peristiwa ini bermula ketika isteri Hardi ini mengobati kutu yang bersarang di rambutnya bersama ketiga buah hatinya Jumat malam (25/8), sekitar pukul pukul 21.00 WIB. Rustiyani meminta salah seorang tetangganya, Miyati untuk mengoleskan diazinonj itu ke rambutnya.
Tak berselang lama, satu keluarga tersebut merasakan pusing-pusing, mual-mual, dan lemas. Lantaran kondisi terus memburuk, sekitar pukul 23.00 WIB, satu keluarga tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Sang ibu bersama Klarissa serta Khamila dibawa RSUD Pandan Arang Boyolali.
Sedangkan Qoulan Shaqilla, 9, dilarikan ke Rumah Sakit Umi Barokah, Boyolali. Nahas, takdir berkata lain. Setelah dilakukan perawatan intesif oleh tim medis, siswi kelas III salah satu SD swasta di Boyolali itu nyawanya tak tertolong.
Sarsi,66, nenek korban yang juga ibu Suhardi, kedua cucunya, Qaulan Shakila dan Khamilla yang meninggal dunia sudah dimakamkan di pemakaman umum Suyudan, Desa Kiringan. Qaulan Shakila yang meningal dunia Sabtu dini hari (26/8) dimakamkan siang harinya pukul 13.00 WIB. Sedangkan Khamila menghembuskan nafasnya terakhir Sabtu malam pukul 20.15 WIB. Langsung dimakamkan di pemakaman yang sama Minggu (27/8) dini hari pukul 01.00 WIB.
“Sudah dimakamkan semua, Akhila (Shakila) dimakamkan jam satu siang dan Khamila langsung dimakamkan tadi malam,” kata Sarsi kepada Radar Solo di rumah duka.
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi melalui Kasat Reskrim, AKP Miftakhul Huda menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan sisa obat pestisida yang ada di dalam botol. Selain itu, dua orang saksi juga sudah dimintai keterangan.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan. Penyidik bakal memeriksa sisa insektisida itu ke ahli BPOM dan dinas terkait. Selain itu juga koordinasi dengan Dinas Kesehatan tentang pemeriksaan cairan ke Labfor,” beber Miftakhul Huda. [jpc]
Qoulan Shaqilla, 9, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umi Barokah Boyolali sekitar pukul 03.00 WIB. Sedangkan Khamila, akhirnya juga menyusul kakaknya. Sementara sang Ibu, Akhir Rustiyani, 35, dan anak sulungnya Klarissa, 12, hanya mengalami mual-mual biasa.
Peristiwa ini bermula ketika isteri Hardi ini mengobati kutu yang bersarang di rambutnya bersama ketiga buah hatinya Jumat malam (25/8), sekitar pukul pukul 21.00 WIB. Rustiyani meminta salah seorang tetangganya, Miyati untuk mengoleskan diazinonj itu ke rambutnya.
Tak berselang lama, satu keluarga tersebut merasakan pusing-pusing, mual-mual, dan lemas. Lantaran kondisi terus memburuk, sekitar pukul 23.00 WIB, satu keluarga tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Sang ibu bersama Klarissa serta Khamila dibawa RSUD Pandan Arang Boyolali.
Sedangkan Qoulan Shaqilla, 9, dilarikan ke Rumah Sakit Umi Barokah, Boyolali. Nahas, takdir berkata lain. Setelah dilakukan perawatan intesif oleh tim medis, siswi kelas III salah satu SD swasta di Boyolali itu nyawanya tak tertolong.
Sarsi,66, nenek korban yang juga ibu Suhardi, kedua cucunya, Qaulan Shakila dan Khamilla yang meninggal dunia sudah dimakamkan di pemakaman umum Suyudan, Desa Kiringan. Qaulan Shakila yang meningal dunia Sabtu dini hari (26/8) dimakamkan siang harinya pukul 13.00 WIB. Sedangkan Khamila menghembuskan nafasnya terakhir Sabtu malam pukul 20.15 WIB. Langsung dimakamkan di pemakaman yang sama Minggu (27/8) dini hari pukul 01.00 WIB.
“Sudah dimakamkan semua, Akhila (Shakila) dimakamkan jam satu siang dan Khamila langsung dimakamkan tadi malam,” kata Sarsi kepada Radar Solo di rumah duka.
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi melalui Kasat Reskrim, AKP Miftakhul Huda menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan sisa obat pestisida yang ada di dalam botol. Selain itu, dua orang saksi juga sudah dimintai keterangan.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan. Penyidik bakal memeriksa sisa insektisida itu ke ahli BPOM dan dinas terkait. Selain itu juga koordinasi dengan Dinas Kesehatan tentang pemeriksaan cairan ke Labfor,” beber Miftakhul Huda. [jpc]
0 Response to "Tragis, Obati Kutu Pakai Insektisida, Kakak-Beradik Meninggal Dunia"
Post a Comment