Beuh....Pemerintah Batalkan Janji Tambah Daya Listrik Gratis
Dakwah Media - Pemerintah membatalkan janji untuk menggratiskan biaya bagi pelanggan yang ingin menambah daya listrik. Hal ini terlihat dari rencana PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang bakal memberikan diskon listrik sebesar 50 persen kepada para pelanggan yang ingin tambah daya tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Sommeng mengatakan, biaya penambahan listrik memang tidak mungkin gratis. Kata dia, biaya tambah daya untuk jutaan pelanggan di Indonesia bisa menghabiskan dana triliun rupiah yang tidak mungkin ditanggung sendirian oleh PLN.
“Ya enggak bisa. Enggak mungkin gratis (biaya tambah daya). Diskonlah. Kalau gratis, hidup PLN bagaimana?” kata dia kepada kumparan, Selasa (12/2).
Padahal, pada 16 November 2017 lalu Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pelanggan yang ingin tambah daya listrik tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Hal ini disampaikan Jonan dalam wawancara khusus bersama kumparan.
Janji gratis biaya tambah daya listrik diberikan Jonan seiring dengan rencana penyederhanaan golongan. Sebab, pemerintah ingin pelanggan nonsubsidi menaikkan kapasitas listriknya lebih besar lagi.
Rencananya, golongan listrik 1.300 VA-4.400 VA akan dihapus, pelanggan golongan tersebut dinaikkan ke 5.500 VA. Kemudian untuk pelanggan listrik 900 Va nonsubsidi dinaikkan menjadi 1.300 VA.
Tapi Andy mengatakan jika biaya tambah daya listrik untuk golongan yang tinggi tidak mungkin gratis. Menurutnya biaya tambah daya gratis hanya bisa dimungkinkan diberikan pada pelanggan golongan subsidi hingga golongan 1.300 VA.
Menurut hitungan-hitungan PLN (yang saat itu disampaikan Jonan) biaya MCB dan lainnya untuk pelanggan 1.300-4.400 VA semua dipindah ke 5.500 VA, kira-kira hampir Rp 1 triliun. Sementara dari pelanggan 900 VA ke 1.300 VA jumlahnya lebih besar lagi, sekitar Rp 2,5-3 triliun. Pengerjaannya pun 2-3 tahun.
“Itu ada hitung-hitungannya, sampai triliunan rupiah. Jadi sebenarnya enggak mungkin ya (gratis). Sekarang kam ada perubahan instalasi, MCB juga ganti, kabelnya juga. Soalnya kan ada tindakan,” tegas Andy.
Andy justru menilai langkah diskon yang diberikan PLN sudah sesuai, termasuk potongan harga yang bakal diberikan bagi pelanggan yang memiliki mobil listrik. Kata ada, prinsipnya, jangan sampai kapasitas yang sudah dimiliki bagus menjadi rusak karena underdemand.
“Ya bagus dong. Kalau diskon-diskon nanti kan demand-nya meningkat, penjualan meningkat, konsumsi per kapita meningkat, jadi enggak masalah,” ucap dia.
Pemberian diskon 50 persen oleh PLN sebenarnya sudah dilakukan tapi pada hari-hari tertentu saja seperti perayaan Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus atau saat bulan puasa. Kini, diskon 50 persen diberikan agar masyarakat tertarik untuk menambah kapasitas listriknya yang akan mulai ditawarkan masif sepanjang tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Sommeng mengatakan, biaya penambahan listrik memang tidak mungkin gratis. Kata dia, biaya tambah daya untuk jutaan pelanggan di Indonesia bisa menghabiskan dana triliun rupiah yang tidak mungkin ditanggung sendirian oleh PLN.
“Ya enggak bisa. Enggak mungkin gratis (biaya tambah daya). Diskonlah. Kalau gratis, hidup PLN bagaimana?” kata dia kepada kumparan, Selasa (12/2).
Padahal, pada 16 November 2017 lalu Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pelanggan yang ingin tambah daya listrik tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Hal ini disampaikan Jonan dalam wawancara khusus bersama kumparan.
Janji gratis biaya tambah daya listrik diberikan Jonan seiring dengan rencana penyederhanaan golongan. Sebab, pemerintah ingin pelanggan nonsubsidi menaikkan kapasitas listriknya lebih besar lagi.
Rencananya, golongan listrik 1.300 VA-4.400 VA akan dihapus, pelanggan golongan tersebut dinaikkan ke 5.500 VA. Kemudian untuk pelanggan listrik 900 Va nonsubsidi dinaikkan menjadi 1.300 VA.
Tapi Andy mengatakan jika biaya tambah daya listrik untuk golongan yang tinggi tidak mungkin gratis. Menurutnya biaya tambah daya gratis hanya bisa dimungkinkan diberikan pada pelanggan golongan subsidi hingga golongan 1.300 VA.
Menurut hitungan-hitungan PLN (yang saat itu disampaikan Jonan) biaya MCB dan lainnya untuk pelanggan 1.300-4.400 VA semua dipindah ke 5.500 VA, kira-kira hampir Rp 1 triliun. Sementara dari pelanggan 900 VA ke 1.300 VA jumlahnya lebih besar lagi, sekitar Rp 2,5-3 triliun. Pengerjaannya pun 2-3 tahun.
“Itu ada hitung-hitungannya, sampai triliunan rupiah. Jadi sebenarnya enggak mungkin ya (gratis). Sekarang kam ada perubahan instalasi, MCB juga ganti, kabelnya juga. Soalnya kan ada tindakan,” tegas Andy.
Andy justru menilai langkah diskon yang diberikan PLN sudah sesuai, termasuk potongan harga yang bakal diberikan bagi pelanggan yang memiliki mobil listrik. Kata ada, prinsipnya, jangan sampai kapasitas yang sudah dimiliki bagus menjadi rusak karena underdemand.
“Ya bagus dong. Kalau diskon-diskon nanti kan demand-nya meningkat, penjualan meningkat, konsumsi per kapita meningkat, jadi enggak masalah,” ucap dia.
Pemberian diskon 50 persen oleh PLN sebenarnya sudah dilakukan tapi pada hari-hari tertentu saja seperti perayaan Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus atau saat bulan puasa. Kini, diskon 50 persen diberikan agar masyarakat tertarik untuk menambah kapasitas listriknya yang akan mulai ditawarkan masif sepanjang tahun ini.
0 Response to "Beuh....Pemerintah Batalkan Janji Tambah Daya Listrik Gratis"
Post a Comment