Listrik Sering Byar Pet, Bayi Kembar Meninggal Dalam Inkubator
Dakwah Media - Duka mendalam dirasakan pasangan suami istri Sudarmono (37) dan Sunarsih (38), warga Jalan Depati Payung 8, Kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Sebab mereka harus mengikhlaskan kepergian buah hatinya yang baru berumur satu hari menghadap Sang Khaliq.
Bayi kembar malang itu meninggal di dalam mesin inkubator Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
Seperti dilansir dari media lokal setempat, Sudarmono menuturkan, dua anak kembarnya lahir normal pukul 01.30 WIB pada Senin (18/2) lalu. Meski usia kandungan sang istri ketika itu baru 6 bulan 3 minggu.
"Setelah bayi saya lahir, pihak rumah sakit memasukkan bayi saya ke ruangan inkubator lantaran bayi saya lahir prematur dan perlu tindakan intensif," kata Sudarmono.
Hanya saja, ia menyayangkan saat itu listrik ruang inkubator seringkali padam. Hingga akhirnya dua bayi kembarnya tersebut tidak terselamatkan.
"Anak pertama saya meninggal pada hari Senin sekitar pukul 14.00 WIB, sedangkan kembarannya meninggal pada Hari Selasa (19/2) subuh," ucap Sudarmono dengan wajah pilu.
Kenyataan ini malah diketahuinya sendiri, bukan dari pihak rumah sakit.
"Waktu mati lampu saya datang, saya datang sudah mati sekitar 15 menit, saya tanya, dari jam berapa mati lampunya, dijawab dari tadi. Kemudian saya lihat oksigennya belum dilepas, jadi saya minta tolong dilepas yang di hidungnya, saya mau lihat anak saya. Kemudian saya pegang nadinya sama denyut yang di jantung, tidak ada, ya sudah saya katakan jangan dipasang lagi oksigen anak saya sudah meninggal,†tutur Sudarmono.[wid]
Sebab mereka harus mengikhlaskan kepergian buah hatinya yang baru berumur satu hari menghadap Sang Khaliq.
Bayi kembar malang itu meninggal di dalam mesin inkubator Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
Seperti dilansir dari media lokal setempat, Sudarmono menuturkan, dua anak kembarnya lahir normal pukul 01.30 WIB pada Senin (18/2) lalu. Meski usia kandungan sang istri ketika itu baru 6 bulan 3 minggu.
"Setelah bayi saya lahir, pihak rumah sakit memasukkan bayi saya ke ruangan inkubator lantaran bayi saya lahir prematur dan perlu tindakan intensif," kata Sudarmono.
Hanya saja, ia menyayangkan saat itu listrik ruang inkubator seringkali padam. Hingga akhirnya dua bayi kembarnya tersebut tidak terselamatkan.
"Anak pertama saya meninggal pada hari Senin sekitar pukul 14.00 WIB, sedangkan kembarannya meninggal pada Hari Selasa (19/2) subuh," ucap Sudarmono dengan wajah pilu.
Kenyataan ini malah diketahuinya sendiri, bukan dari pihak rumah sakit.
"Waktu mati lampu saya datang, saya datang sudah mati sekitar 15 menit, saya tanya, dari jam berapa mati lampunya, dijawab dari tadi. Kemudian saya lihat oksigennya belum dilepas, jadi saya minta tolong dilepas yang di hidungnya, saya mau lihat anak saya. Kemudian saya pegang nadinya sama denyut yang di jantung, tidak ada, ya sudah saya katakan jangan dipasang lagi oksigen anak saya sudah meninggal,†tutur Sudarmono.[wid]
0 Response to "Listrik Sering Byar Pet, Bayi Kembar Meninggal Dalam Inkubator"
Post a Comment