Mufti Tunisia Dukung Pelarangan Cadar
Mufti Tunisia, Syaikh Hamda Said menyatakan dukungannya terhadap pelarangan cadar dengan alasan keamanan. Dukungan itu diungkapkannya tiga hari setelah Kementerian Dalam Negeri mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap perempuan mengenakan cadar di tempat umum, kantor berita UPI melaporkan.
Syaikh Said mengatakan kepada wartawan pada hari Senin kemarin (17/2/2014) bahwa para pemimpin keagamaan memiliki hak untuk membatasi hal-hal yang diperbolehkan jika mereka menemukan ini menjadi kepentingan terbaik untuk bangsa.
Sikap Mufti – yang dianggap sebagai perintah agama – datang tiga hari setelah pengumuman dari Kementerian Dalam Negeri bahwa ia akan menerapkan langkah-langkah tegas terhadap setiap orang yang mengenakan cadar. Dan ini merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk mencegah ancaman teror yang berkembang dan mencegah para penjahat memakainya untuk menghindari identifikasi di pos pemeriksaan keamanan.
“Kementerian Dalam Negeri secara ketat akan mengontrol setiap orang yang memakai cadar dalam kerangka hukum,” kata kementerian dalam sebuah siaran pers.
Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddo telah berulang kali menyatakan bahwa sejumlah orang yang dicari aparat keamanan menggunakan cadar untuk penyamaran, tetapi dia juga mengatakan bahwa larangan total terhadap cadar akan menjadi keputusan politik bukan mandat Kementerian.
Dia mencatat bahwa cadar menjadi semakin populer dalam tiga tahun terakhir, sejak runtuhnya rezim mantan Presiden Tunisia Zein al-Abidine Ben Ali pada 2011 lalu. [fq/islampos/alarabiya]
Syaikh Said mengatakan kepada wartawan pada hari Senin kemarin (17/2/2014) bahwa para pemimpin keagamaan memiliki hak untuk membatasi hal-hal yang diperbolehkan jika mereka menemukan ini menjadi kepentingan terbaik untuk bangsa.
Sikap Mufti – yang dianggap sebagai perintah agama – datang tiga hari setelah pengumuman dari Kementerian Dalam Negeri bahwa ia akan menerapkan langkah-langkah tegas terhadap setiap orang yang mengenakan cadar. Dan ini merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk mencegah ancaman teror yang berkembang dan mencegah para penjahat memakainya untuk menghindari identifikasi di pos pemeriksaan keamanan.
Related
“Kementerian Dalam Negeri secara ketat akan mengontrol setiap orang yang memakai cadar dalam kerangka hukum,” kata kementerian dalam sebuah siaran pers.
Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddo telah berulang kali menyatakan bahwa sejumlah orang yang dicari aparat keamanan menggunakan cadar untuk penyamaran, tetapi dia juga mengatakan bahwa larangan total terhadap cadar akan menjadi keputusan politik bukan mandat Kementerian.
Dia mencatat bahwa cadar menjadi semakin populer dalam tiga tahun terakhir, sejak runtuhnya rezim mantan Presiden Tunisia Zein al-Abidine Ben Ali pada 2011 lalu. [fq/islampos/alarabiya]
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Mufti Tunisia Dukung Pelarangan Cadar"
Post a Comment