ISMA: Istilah “Islam Moderat” Diciptakan Barat
Dunia
ISMA: Istilah “Islam Moderat” Diciptakan Barat
Selasa 19 Zulhijjah 1435 / 14 October 2014 11:57
JABATAN Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) menegaskan, penyelenggaraan diskusi yang mengundang Ulil tidak sesuai dengan peraturan negara Malaysia.
Jakim menilai berdasarkan hasil Muzakarah Komite Fatwa Nasional 1996, hanya aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah yang dibenarkan untuk dipraktekkan di Malaysia. Maka upaya membawa pemikiran yang bertentangan dengan Ahlussunah harus dilarang.
Sementara itu, Sekretariat Majelis Ulama Ikatan Muslim Malaysia (ISMA), Dr Mohd Isa Hamza mengatakan, kegiatan konferensi meja bundar tidak salah digelar, namun seharusnya acara itu tidak perlu memanggil Ulil Abshar.
“Konferensi meja bundar ini tidak seharusnya diumbar kepada umum. Pemikiran Ulil Abshar sangat kontroversial dan orang Indonesia pun tidak bisa menerima pandangannya, “katanya.
Menurut Mohd Isa, pihak terkait harus berhati-hati dengan istilah Islam moderat yang digunakan Barat karena apa yang mereka maksudkan adalah pemikiran yang menolak syariah.
Kebebasan berekspresi, ucapnya, juga dijamin dalam Islam tetapi harus ada batasannya.
“Pemerintah harus mengontrol jika ia membawa mudarat kepada masyarakat sehingga stabilitas terganggu dan masyarakat marah,” katanya.
Ulil Abshar yang dilahirkan pada 1967 di Jawa Tengah, mengakui dirinya Islam liberal dan memicu kontroversi di Indonesia pada 2003, ketika mengatakan hukum syariah tidak ada dan Nabi Muhammad SAW hanya tokoh sejarah. Demikian dilaporkan Sinarharian.com. [rn/Islampos]
Terkait:
- Mendagri Malaysia: “Kami Larang Ulil Agar Muslim Malaysia Tidak Sesat”
- Larang Ulil Masuk, Mendagri Malaysia Dapat Pujian
- Kerap Menghina Islam, Ulil Ditolak Masuk Malaysia
- Jakim: Gagasan Ulil Bertentangan dengan Ahlus Sunnah Wal Jamaah
- ISMA: Muslim Malaysia Marah Ulil Bilang Jilbab Bukan Ajaran Islam
Redaktur: Rayhan
0 Response to "ISMA: Istilah “Islam Moderat” Diciptakan Barat"
Post a Comment