Mahasiswa se Solo Tolak Kenaikan Harga BBM
SOLO, Muslimdaily.net – Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM menuai protes dari berbagai kalangan. Aksi demopun pecah dibebergai kota seluruh Indonesia. Tak terkecuali di Kota Solo sebuah kota tempat Jokowi dilahirkan.
Gema Pembebasan (Gerakan Mahasiswa Pembebasan) adalah salah satu elemen dakwah mahaiswa lintas kampus mengadakan aksinya di Bundaran Gladag Solo. Selasa (18/11/2014). Dalam penjelasannya Gema Pembebasan mengatakan alasan tidak tepat sasaran dalam mensubsidi BBM adalah sebuah kedustaan. Pasalnya sensus Ekonomi Nasional menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 % adalah rakyat kelas bawah dan miskin. 27 % kelas menengah, 6 % kelas menengah atas dan hanya 2 % orang kaya.
Kenaikan BBM adalah perjanjian khianat Pemerintah dengan penjajah asing yang jelas mendikte pemerintah, sebagaimana yang dilakukan oleh Bank Dunia dengan menjadikannya syarat utang seperti tercantum dalam dokumen Indonesian Country Assistance Strategy.
Sejatinya kenaikan harga BBM hanya untuk menyempurnakan liberalisasi migas di sektor hulu dan hilir. Efek domino dari dari kebijakan tersebut rakyat semakin menderita. Karena akan menimbulkan kenaikan harga-harga lainnya.
“Jokowi tidak pro rakyat namun pro liberal. Karena faktanya Jokowi tunduk pada asing” ujar Bambang Pranoto Bayu Aji selaku koordinator lapangan di sela – sela aksinya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah selama ini juga tidak pernah memberikan informasi terkait harga dasar minyak.
Sementara itu di tempat yang sama sebalumnya juga diadakan aksi serupa oleh Aliansi Mahasiswa Solo Raya yang terdiri dari BEM, KAMMI, HMI, PMII, GMNI dan SAPMA.
Dalam aksinya memberikan tuntutan diantaranya menolak kenaikan BBM, pembubaran SSK Migas, revitalisasi pengelolaan Migas, berantas mafia Migas dan Nasionalisasi aset Migas.
0 Response to "Mahasiswa se Solo Tolak Kenaikan Harga BBM"
Post a Comment