Sepuluh Tahun Bekerja untuk Pasien Palestina Dokter Norwegia Dilarang Israel Masuk Jalur Gaza
Hidayatullah.com–Seorang dokter Norwegia secara permanen dilarang memasuki wilayah Jalur Gaza oleh pemerintah Zionis Israel.
Dr. Mads Gilbert mengatakan perjalanannya dihentikan saat berusaha memasuki Gaza pada bulan Oktober lalu. Dia menyebut tindakan Israel itu “sama sekali tidak dapat diterima.”
Related
Pemerintah Zionis berdalih larangan itu diberlakukan dengan alasan keamanan, lansir BBC Jumat (14/11/2014).
Dr. Gilbert sudah merayat pasien di Gaza selama lebih dari 10 tahun. Dia bekerja di Rumah Sakit Shifa di Gaza City ketika pasukan Zionis membombardir Gaza selama 50 hari yang berakhir dengan gencatan senjata Agustus lalu.
Kepada BBC dia mengatakan tidak pernah melanggar peraturan Israel apapun selama bekerja di Jalur Gaza.
Tetapi, dia menduga bahwa laporan terbukanya tentang kondisi medis di wilayah pesisir Palestina itu telah membuat pemerintah Zionis marah.
“Alasan mendasar memburuknya kesehatan penduduk di Gaza tentu saja karena pengepungan (blokade, red) dan pemboman,” kata Dr. Gilbert.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, menyebut Dr. Gilbert seperti sosok “Jekyll and Hyde” yang bersembunyi di belakang jubah menjadi seorang dokter kemanusiaan.
Nashhon mengatakan Israel sedang melakukan penyelidikan atas Dr. Gilbert dan keputusan itu akan dikaji kemudian.
Pihak Kementerian Luar Negeri Norwegia mengatakan akan mempermasalahkan pelarangan tersebut.
Pada bulan Juli Dr. Gilbert merupakan salah satu penandatangan surat bernada keras yang isinya mengecam tindakan Ionis Israel di Gaza, yang dipublikasikan di jurnal kedokteran Lancet.
Dia juga memaparkan tentang kondisi di RS. Shifa pada musim panas tahun ini yang menurutnya berada dalam keaadan paling buruk yang pernah dilihatnya.*
0 Response to "Sepuluh Tahun Bekerja untuk Pasien Palestina Dokter Norwegia Dilarang Israel Masuk Jalur Gaza"
Post a Comment