Dukung Komunitas Muslim, Warga Selandia Baru Sebarkan Jilbab
“Kami ingin mendukung dalam solidaritas dengan wanita yang mungkin merasa dalam bahaya setelah insiden di Sydney,” John MacDonald, pendiri kelompok perubahan sosial Auckland, Splice, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh oleh OnIslam.net, Kamis 18 Desember.
“Selandia Baru adalah masyarakat yang sangat beragam dan kami ingin menunjukkan dan mendorong bahwa kita bisa hidup bersama tanpa perpecahan atau pemisahan.”
Diselenggarakan oleh kelompok perubahan Splice dengan tajuk, ‘Flying Scarves’, mendorong perempuan untuk mengenakan jilbab pada hari Jumat untuk menunjukkan solidaritas dengan umat Islam. Acara ini juga menyatakan bahwa tindakan beberapa orang tidak akan membentuk persepsi negatif terhadap banyak anggota komunitas Muslim yang tinggal di Auckland.
Acara dimulai pada hari Jumat di Aotea Square, pada pukul 08:00-10:00. Kemudian, kelompok akan pindah ke Freyberg dari jam 10 dan seterusnya, menunjukkan bagaimana cara memakai jilbab.
Acara ini disambut baik oleh Muslim Selandia Baru, terutama muslimah yang mengenakan jilbab.
“Ini tentang inklusivitas, perempuan Muslim seperti orang lain, bedanya kita pakai jilbab,” kata Ghadair Alshemari, dari komunitas Muslim Auckland yang mengajar bahasa Arab dan Al-Qur’an kepada orang-orang muda, dan akan berpartisipasi dalam ‘Flying Scarves’.
“Ayo ikut dan terlibat, dan bantu kita mengatasi penilaian dan menyebarkan pesan solidaritas.”
Wanita yang menghadiri acara tersebut akan diberikan sebuah jilbab dan akan diminta berfoto saat memakai jilbab. Foto-foto itu akan diunggah di internet dengan hashtag #Illridewithyou.
Komunitas Muslim merupakan bagian 1,1% dari 4,5 juta penduduk Selandia Baru. Sementara orang-orang Kristen mewakili 44%, menurut CIA Factbook.
0 Response to "Dukung Komunitas Muslim, Warga Selandia Baru Sebarkan Jilbab"
Post a Comment