Kebanjiran Imigran Syiah, Tokoh NU Balikpapan Ajak Umat Islam Waspada
Meskipun toleransi antar umat Islam di Balikpapan kondusif, namun tidak mentolerir keberadaan aliran Syiah, ujar Kiai Anas
Pondok pesantren Modern Al-Muttaqin Balikpapan
Hidayatullah.com— Gelombang pengungsi dan pencari suaka dari wilayah Afghanistan dan Iran yang berduyun-duyun memenuhi kantor detensi imigrasi se-Indonesia, termasuk Balikpapan membuat pengurus Nahdatul Ulama (NU) khawatir.
Pengurus Syuriah NU Provinsi Kalimantan Timur, KH Mohammad Anas Muchtar menegaskan umat Islam, khususnya di Balikpapan ikut waspada adanya gelombang imigran Syiah dari luar negeri ke wilayah Indonesia ini, termasuk di Kota Balikpapan.
“Setidaknya, jangan sampai kita ini dipecah-belah oleh mereka. Kita tidak tahu mereka itu dikemudikan oleh siapa. Sehingga kita tetap waspada saja,” ujar Kiai Anas kepada Tim Jurnalis Islam Bersatu (Jitu) di Balikpapan, Jumat, (12/12/2014).
Sebulan ini ramai diberitakan gelombang pengungsi dan pencari suaka dari wilayah Afghanistan dan Iran yang tengah berduyun-duyun memenuhi kantor detensi imigrasi se-Indonesia. Di antaranya di wilayah Pekanbaru, Makassar dan Balikpapan.
Akibatnya, hal itu menimbulkan kasak-kusuk di kalangan umat Islam, terlebih lagi setelah didapati temuan di lapangan yang mengungkapkan bahwa mereka beragama Syiah.
Pengasuh Pondok pesantren Modern Al-Muttaqin ini mengungkapkan meski kita belum bisa menuduh apa yang akan dilakukan oleh para imigran Syiah itu, umat Islam harus bias mengambil perannya masing-masing.
Menurutnya, meskipun toleransi antar umat Islam di Balikpapan sangat kondusif, namun sebagian besar tokoh-tokoh Islam tidak mentolerir keberadaan aliran Syiah.
“Rata-rata kalau di Balikpapan itu dengan Syiah belum bisa mentolerir, meskipun ada sebagian kecil yang sudah ikut mendukung, tapi sebagian besar sudah tidak menolerir terhadap syiah,” ujar alumni Pondok Darul Ulum, Jombang ini.*/ Fajar (Jitu)
0 Response to "Kebanjiran Imigran Syiah, Tokoh NU Balikpapan Ajak Umat Islam Waspada"
Post a Comment