Menteri Agama Asean Sepakat Tolak Ekstrimisme Agama
MABIMS merupakan forum pertemuan tidak resmi antar Menteri Agama se-ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura
KEMENAG
Menag Lukman Hakim Saifuddin bersama Tiga Menteri anggota MABIMS (Brunei, Malaysia, dan Singapura) menandatangani Pernyataan Sikap Mabims ke 16, Nusa Dua, Bali, Rabu (03/12).
Hidayatullah.com–Para Menteri agama negara-negara MABIMS (Malaysia, Brunei, RI dan Singapura) sepakat menolak penggunaan terminologi “jihad” untuk kepentingan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme.
Pernyataan ini disampaikan para menteri agama anggota MABIMS yang baru saja mengadakan pertemuan ke 39 di Denpasar Bali yang dilaksanakan pada tanggal 30 November hingga 2 Desember 2014.
Pertemuan diikuti oleh delegasi dari Negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
“Menolak penggunaan terminologi “jihad” untuk kepentingan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme, “ demikian bunyi salah satu pernyataan sikapnya yang disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kesempatan konferensi pers.
MABIMS juga menolak segala bentuk ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme yang mengatasnamakan Islam, mengutuk segala bentuk kejahatan kemanusiaan atas nama Islam yang berakibat pada hilangnya nyawa, cacat fisik, trauma psikis, dan pemiskinan secara ekonomi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam menyatakan pelaksanaan SOM ke 39 kali ini bersamaan dengan perayaan ulang tahun MABIMS yang ke 25. “Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Negara-negara anggota MABIMS tahun 2014 ini yang sekaligus dilakukan perayaan 25 tahun MABIMS”, kata Nur Syam.
MABIMS merupakan forum pertemuan tidak resmi antar Menteri Agama se-ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Forum ini merupakan tidak lanjut dari pertemuan para Menteri Agama dan Wakaf se dunia di Jeddah tahun 1989.
Pertemuan MABIMS pertama kali dilaksanakan di Brunei Darussalam pada tahun 1989 yang membahas tentang pentingnya kerjasama antar Kementerian Agama se-ASEAN dalam meningkatkan peran umat Islam dalam mendukung pembangunan nasional masing-masing tanpa harus mencampuri urusan politik dalam negeri masing-masing.*
0 Response to "Menteri Agama Asean Sepakat Tolak Ekstrimisme Agama"
Post a Comment