Musyawarah dan Mufakat Dikesampingkan, Demokrasi Hancur
Jika musyawarah dan mufakat dikesampingkan, tentu akan lahir politik 'belah bambu'.
Related
Hidayatullah.com—Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyatakan sistem ‘one man one vote’ di dalam pemilihan suara di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Sebabnya, “sistem” tersebut sudah sangat liberal dan jauh dari kata demokrasi untuk Indonesia.
“One man one vote sudah sangat liberal,” katanya saat ‘Pelantikan PP Pemuda Muhammadiyah belum lama ini.
Menurutnya, perihal ‘satu orang untuk satu suara’ dianggap telah menghilangkan musyawarah dan mufakat yang selama ini dikedepankan di republik Indonesia.
“Arti musyawarah dan mufakat hilang. Seharusnya musyawarah dan mufakat yang dikedepankan,” kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Belum lagi, lanjutnya, jika musyawarah dan mufakat dikesampingkan, tentu akan lahir politik ‘belah bambu’. Di mana setiap kepala daerah yang terpilih karena ‘one man one vote’, lalu menjabat akan merangkul tim-tim yang telah berjasa kepada kepala daerah tersebut. Dan secara signifikan akan merusak demokrasi yang telah ada.
“Tidak bagus dalam demokrasi kita,” tambahnya saat memberikan sambutan pada acara
Dengan demikian, wujud atau janji kebangsaan dengan pemerintah akan berjalan baik, elegan, dan terbuka jika musyawarah dan mufakat dihidupkan kembali.*
0 Response to "Musyawarah dan Mufakat Dikesampingkan, Demokrasi Hancur"
Post a Comment