-->

Berhadapan dengan Pengiklan, Idealisme Jurnalis Perlu Dipertahankan

Hidayatullah.com–Selain berhadapan dengan kebijakan redaksional, seorang jurnalis Muslim juga masih akan berhadapan dengan kepentingan bisnis di tempatnya bekerja. Mengenai hal ini, Redaktur Senior Harian Umum Republika, Andi Nur Aminah, memiliki pengalaman tersendiri.


Tulisannya mengenai anjuran untuk tidak menerima beasiswa dari perusahaan rokok, menghasilkan teguran dari bagian iklan di tempatnya bekerja. Pemberitaan itu menyebabkan salah satu perusahaan rokok, mencabut rencana iklannya di sana.


“Yah, itulah resiko. Tapi, kita tidak bisa menutup mata bahwa tanpa melibatkan bisnis, bagaimana mau menggaji karyawan, bagaimana mau membayar segala macam? Yang namanya perusahaan bisnis, bukan milik pribadi tapi melibatkan banyak orang,”ulas Andi Nur Aminah dalam media gathering “Peran Strategis Media Dalam Pencerdasan Perempuan-Tantangan Ideologis Ditengah Rezim Neolib”, Gran Melia, Cikini, Jakarta Pusat”, pekan lalu.


Lebih lanjut Ina -panggilan Andi Nur Aminah- mengatakan seorang jurnalis perlu memiliki sikap pribadi walaupun itu sebuah dilema baginya. Sebagai gambaran, ia mengatakan, di Republika “gontok-gontokan” antara bagian redaksi dengan bagian pemasaran, kerap terjadi. Idealisme seorang jurnalis ada kalanya harus dikompromikan dengan kepentingan bisnis.


“Pada akhirnya ada kompromi. Oke-lah diberitakan. Mungkin tidak terlalu keras, tidak terlalu vulgar,” ungkapnya jujur.


Ina menambahkan, bukan berarti pemberitaan Republika tidak memiliki nilai dakwah. Dakwah yang dijalankan pihaknya, melalui pemberian ruang terhadap isu-isu keumatan. Misalnya, mengenai pelarangan pemakaian jilbab di TNI/Polri.


“Kami memberi space yang cukup untuk itu. Kami ingin secara tidak langsung menyeret pada kepentingan agama,”ulasnya di hadapan jurnalis perempuan dan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia dalam tema “Tantangan Muslimah untuk Memenangkan Opini di Media (Peningkatan Kecerdasan Politik)” ini.


Selain itu, surat kabar yang didirikan oleh kelompok pendukung Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) diakui memiliki rubrik tentang aktivitas umat Islam dan memberi ruang tokoh-tokoh Islam untuk menyampaikan aspirasi umat.*





0 Response to "Berhadapan dengan Pengiklan, Idealisme Jurnalis Perlu Dipertahankan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close