-->

Mau Selamat Naik Pesawat, Selalu Ingat Allah!


Menurut penulis buku La Tahzan, ada 7 kiat mencapai kebahagiaan dunia-akhirat. Di antaranya dengan berdzikir dan bersabar



Mau Selamat Naik Pesawat, Selalu Ingat Allah!

Muh. Abdus Syakur/Hidayatullah.com


Seorang penumpang pesawat mengingat Allah dengan membaca al-Qur'an dalam sebuah penerbangan rute Balikpapan-Jakarta [Ilustrasi].




Hidayatullah.com- Insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 baru-baru ini (28/12/2014) sempat membuat sebagian masyarakat was-was naik pesawat. Alasan utamanya karena khawatir terjadi lagi kecelakaan penerbangan.


Padahal, bagi seorang Muslim, hal itu tak perlu dicemaskan. Sebab, menurut Syeikh Dr Aidh Abdullah al-Qarni, orang Islam akan tetap tenang dalam kondisi apapun jika selalu berdzikir kepada Allah.


“Jangan lupa dimanapun Anda berada, di pesawat, di mobil, di jalan, di rumah, dimanapun Anda bekerja, tentu harus selalu mengingat kepada Allah,” pesan Aidh al-Qarni dalam ceramahnya usai shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta (09/01/2015).


Ia mengatakan, dengan mengingat Allah Subhanahu Wata’ala, seseorang akan selamat di dunia dan akhirat. Dengan berdzikir pula seseorang akan menggapai kebahagiaan.


Penulis buku fenomenal La Tahzan itu menjelaskan, ada 7 kiat -termasuk berdzikir- untuk menuju kebahagiaan dunia-akhirat. Pertama, beriman kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya.


“Tidak boleh kita menyembah selain Allah. Tidak boleh kita menyembah matahari, ataupun benda-benda lainnya,” ujarnya.


Kedua, kata Aidh al-Qarni, adalah menunaikan shalat lima waktu. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk mendekat dan berserah diri kepada Allah.


Ketiga, mempercayai takdir Allah, yaitu qadha dan qadar. Ia mengungkap, manusia tidak terlepas dari takdir. Setiap Muslim diimbau agar selalu bertawakal dalam menerima segala ketentuan-Nya.


Kiat mencapai kebahagiaan selanjutnya adalah bersabar. Sabar itu, jelasnya, sangatlah indah, sebagai tangga menuju kesuksesan dan kebahagiaan, yaitu syurganya Allah.


“Oleh karena itu, kita sabar dalam bershaf melaksanakan shalat, kita sabar dalam memberikan zakat, kita sabar dalam berdagang, kita sabar dalam kegiatan sehari-hari,” ujarnya sebagaimana dikatakan penerjemahnya.


Aidh al-Qarni melanjutkan, kiat kelima agar bahagia adalah selalu mengingat Allah, dengan bertasbih, bertahmid, dan dzikir-dzikir lainnya.


Yang keenam adalah bertobat kepada Allah Yang Maha Pengampun. Karena semua orang, kata Aidh al-Qarni, tidak terlepas dari dosa, kecuali Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang maksum (terjaga dari dosa-dosa).


“Kalaupun dosa-dosa Anda besarnya seperti gunung-gunung yang ada di Indonesia, ataupun luasnya seperti lautan yang ada di Indonesia, maka Allah Subhanahu Wata’ala akan mengganti dengan kebaikan. Telah digariskan dan telah disebutkan dalam hadits atau al-Qur’an,” ujarnya.


Bahagia Bukan Sukses Dunia


Yang terakhir, pesan Aidh al-Qarni, untuk menggapai kebahagiaan seorang Muslim harus memenuhi beberapa hak Rasulullah.


Yaitu mengimani Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, pemberi syafaat pada hari kiamat kelak; mengikuti sunnah-sunnah beliau; memperbanyak shalawat atasnya; dan menyebarkan ajarannya.


Aidh al-Qarni mengatakan, dalam buku La Tahzan ia menyimpulkan, kebahagiaan itu datangnya dari Allah Subhanahu Wata’ala semata. Bukan dari banyaknya harta, tingginya jabatan, ataupun rumah dan apartemen yang mewah.


“Tetapi kebahagiaan itu lebih indah (dari itu). Kebahagiaan bukanlah kesuksesan dunia, tapi kebahagiaan itu adalah datang dari Allah Subhanahu Wata’ala. Itulah ringkasan daripada buku yang saya karang dengan judul La Tahzan itu,” ujar pria yang juga pejabat di Kerajaan Arab Saudi ini.


Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, pada kesempatan itu, Aidh al-Qarni menyebut Indonesia sebagai negara Islam pembawa syahadat “Laa ilaha illallah”.*






0 Response to "Mau Selamat Naik Pesawat, Selalu Ingat Allah!"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Plis Like Fanpage Kami ya
close