-->

Restoran Malaysia di Australia Jadi Sasaran Kampanye Anti Halal

Berita Internasional Update

Beberapa komentar bahkan mengaitkan praktik halal dengan pendanaan terorisme



Related


Hidayatullah.com–Sebuah restoran Malaysia populer di Australia Barat menjadi sasaran kampanye negatif di internet karena mengklaim hanya menggunakan daging yang memiliki sertifikat halal.


Kafe Mots di Bunbury mengunggah pesan edukasi mengenai ketentuan makanan halal dalam akun Facebook cafe itu pekan lalu dengan mengatakan restorannya bermaksud meningkatkan kesadaran mengenai proses makanan dinyatakan halal setelah akun itu menerima komentar negatif pekan lalu.


“Penilaian negatif yang diterima restoran kami pekan ini oleh seseorang yang tidak pernah mencicipi atau membeli makanan di restoran kami, tapi pesan itu sempat mempengaruhi orang untuk tidak membeli makanan di restoran kami karena masalah ‘halal’, kejadian ini menyadarkan kita perlunya memahami apa maksud dari produk halal itu sendiri,” demikian tulis unggahan mereka dikutip laman Radio Australis ABC.


“Kami menghormati penilaian negatif yang kami terima, sebagaimana kami meyakini pemahaman mengenai ‘halal’ mungkin belum terlalu jelas bagi konsumen kami dan juga banyak orang lainnya. Kami meyakini pentingnya pemahaman itu bagi konsumen kami untuk memahami apa arti dari ‘halal’ itu.


“…Daging halal adalah daging dari hewan yang disembelih dengan tangan, apakah itu sapi, ayam atau hewan hidup lainnya. Halal merupakan mekanisme memberkati hewan dengan kata-kata penghargaan atas pengorbanan hidupnya untuk memberi makan manusia.


“Ini merupakan praktek di dalam Islam, tetapi juga bisa menjadi cara yang diterapkan oleh siapa saja yang bersyukur dan yang bersangkutan dan peduli terhadap semua makhluk hidup yang dipelihara di dunia,”


Unggahan ini telah menarik hampir 3.000 komentar, termasuk banyak yang mengungkapkan sentimen kebencian dan anti-Islam. Beberapa komentar bahkan mengaitkan praktik halal dengan pendanaan terorisme.


Industri daging WA mengatakan pihaknya tidak memiliki catatan statistik mengenai sertifikasi halal karena praktek halal tidak diatur, namun Departemen Kesehatan memperkirakan setidaknya 65 persen dari daging yang dipotong di Australia Barat adalah halal, termasuk daging yang dipasok ke pasar ekspor dan pasokan lokal.


Mots’ Zart Sackmat, isterinya merupakan pengelola restoran kecil milik keluarganya mengatakan restorannya hanya ingin mengangkat kesadaran mengenai praktek halal sehingga tidak membingunkan pelanggannya.


“Jika ada satu orang saja yang tidak yakin mengenai apa itu daging halal, saya kira pasti ada banyak diantara konsumen kami yang juga merasa demikian,” ujarnya.


“Jadi semoga penjelasan singkat mengenai sertifikat halal itu akan dapat memberipemahaman pada orang banyak.”


Sackmat mengatakan daging halal yang mereka gunakan berasal dari pemasok lokal Harvey Beef, yang mengkhususkan diri pada produk daging halal.


Menurunya kampanye negatif di internet ini sempat mempengaruhi kinerja pegawai dan keluarganya, mereka sempat ragu untuk datang bekerja ke restoran mereka selama beberapa hari terakhir.


Presiden Asosiasi Muslim Katanning, Imam Alep Mydie mengatakan dia sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri daging halal dan hingga kini masih banyak yang salah paham mengenai makanan halal.


Menurutnya halal merupakan kata dari Arab yang bermakna dibolehkan. Makanan yang memiliki label halal tidak boleh mengandung babi atau alkohol.


“Para penyembelih hewan halal harus memenuhi ketentuan dari Pemerintah Australia,” kata Imam Alep.


Imam Alep mengatakan daging halal juga penting bagi ekonomi Australia.


“Ini merupakan pasar yang besar bagi ekonomi Australia, bahkan China saja membeli daging halal,”katanya.


“Halal bukan sekedar aturan agama Islam, tapi juga menyangkut uang dolar dan sen Australia.”*






Plis Like Fanpage Kami ya

Related Posts

0 Response to "Restoran Malaysia di Australia Jadi Sasaran Kampanye Anti Halal"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close