3 Pemuda Muslim Ditembak, Media AS Irit Suara
WASHINGTON, muslimdaily.net – 3 mahasiswa muslim di North Carolina, AS, menjadi korban penembakan seorang pria berusia 46 tahun. Penembakan terjadi Selasa 10 Februari pukul 17.00 waktu setempat. Usai penembakan, sang pelaku bernama Craig Stephen Hicks langsung menyerahkan diri ke kantor kepolisian setempat.
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (12/2/2015), ketiga korban yang terdiri dari 2 wanita dan 1 pria tersebut bernama Deah Shaddy Barakat (23), Yusor Mohammad (21), dan Razan Mohammad Abu-Salha (19). Barakat dan Mohammad adalah sepasang suami istri. Sementara Razan adik perempuan Barakat.
“Penembakan terjadi di salah satu apartemen di Chapel Hill, yang banyak dihuni mahasiswa Universitas North Carolina, UNC. Ketiganya tewas ditembak di kepala,” beber sumber di kepolisian setempat.
Related
Barakat adalah mahasiswa keturunan Suriah. Saat ini dia tengah menempuh tahun kedua Fakultas Kedokteran Gigi Universitas North Carolina. Ia tengah menggalang dana untuk mendirikan pos perawatan gigi bagi pengungsi Suriah di Turki.
Pelaku pembunuhan dari tiga warga Muslim Amerika Serikat (AS), diketahui sebagai seorang ateis. Pelaku selalu mendambakan bahwa agama akan lenyap.
Craig Stephen Hicks, menyerahkan diri kepada pihak berwajib usai membunuh Deah Shaddy Barakat, Yusor Mohammad dan Razan Muhammad. Ketiganya dibunuh di rumah mereka di kompleks pemukiman University of North Carolina, di Chapel Hill.
Hicks sendiri didakwa melakukan tiga pembunuhan tingkat satu. Polisi pun menggali latar belakang dari pria berusia 46 tahun itu.
Sebuah akun Facebook yang berdasarkan akun pria berasal dari Durham, menunjukkan fakta mencengangkan. Hicks memamerkan simbol ateis dan memicu spekulasi bahwa pembunuhan ini bermotifkan sentimen agama. Demikian diberitakan IBTimes, Rabu (11/2/2015).
Selain itu, Hicks juga memposting sebuah foto di Facebook dan menuliskan “my loaded 38 revolver” atau “pistol revolver (kaliber) 38 yang sudah terisi”.
Penembakan itu langsung memancing reaksi di media sosial. Banyak pengguna media sosial menduga kuat insiden itu didasarkan sentimen agama. Reuters melaporkan, penyelidikan awal menunjukkan motif tersangka adalah terkait sengketa parkir di wilayah tersebut. Sejauh ini Hicks juga bersikap korporatif dengan polisi.
Media AS Cenderung Diam
Pembunuhan mengundang kecaman internasional. Penembakan memicu tagar #MuslimLivesMatter pada media sosial dengan banyak yang menyebutkan kurangnya liputan berita atas kejadian tersebut.
Beberapa orang mengecam media-media besar di AS yang tidak memberitakan penembakan keji, yang dilakukan oleh seorang warga kulit putih tersebut.
“Saya pikir bahwa umat Islam hanya bisa menjadi berita ketika berada di belakang senjata, tidak di depannya,” menurut cuitan akun Twitter milik @biebersrivals.
Akun Diana @lunarnomad memposting, “3 Muslim college students killed in cold blood. No media attention or outrage #MuslimLivesMatter #ChapelHillShooting”. Atau berarti “3 mahasiswa Muslim dibunuh dengan keji. Tidak ada perhatian dari media atau bentuk kemarahan apapun #MuslimLivesMatter #ChapelHillShooting”.
Ayah Yusor dan Razan tidak sependapat bahwa penembakan karena urusan parkir. “Penembakan mirip eksekusi. Satu peluru untuk setiap kepala, ” ujar Mohammad Abu-Salha, seorang psiakter di dekat Clayton, N.C., kepada media setempat. “ Ini bukan soal parkir, tapi kejahatan dengan kebencian”.
0 Response to "3 Pemuda Muslim Ditembak, Media AS Irit Suara"
Post a Comment