Budaya Perayaan Valentine Dinilai Dekat dengan Pergaulan Bebas
JAKARTA, muslimdaily.net – Ketua MUI Bidang Pendidikan, Anwar Abbar, mengatakan bahwa budaya perayaan Hari Valentine adalah budaya yang menjunjung tinggi pergaulan bebas.
Ia juga menyatakan kalau Hari Valentine yang biasa disebut orang Hari Kasih Sayang dan dirayakan setiap tanggal 14 Februari tidak ada dalam ajaran Islam.
Related
Maka dari itu, Abbas menghimbau kepada generasi muda yang beragama dan berbudaya untuk menjauhi dan menolak budaya itu.
“Budaya hari kasih sayang ini akan merusak akhlak dan moral generasi muda,” jelasnya di Jakarta, Kamis (12/02) seperti dilansir ROL.
Tidak hanya itu Abbas juga menilai, Hari Valentine juga identik dengan kencan dan seks bebas, selain identik dengan hadiah coklat. Di beberapa daerah, Ia mengungkapkan, beredar paket coklat berhadiah kondom yang dijual di toserba.
Menurut Abbas, kasih sayang sesama manusia tidak hanya dilakukan selama satu hari saja, tetapi setiap saat.
“Tidak perlu ikut-ikutan Valentine” Itu bukan budaya kita, itu budaya Barat,” katanya.
0 Response to "Budaya Perayaan Valentine Dinilai Dekat dengan Pergaulan Bebas"
Post a Comment