MUI: Umat Islam Harus Bersatu Dalam Politik Meskipun Berbeda Mahdzab
Beberapa posisi tertinggi biasanya dipimpin oleh seorang Muslim tetapi ideologinya yang bukan Islam
Hidayatullah.com- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Kholil Ridwan mengatakan jika umat Islam di Indonesia harus bersatu untuk memenangkan politik Islam meskipun berbeda dalam mahdzab.
“Saya punya slogan yang bisa dijadikan sebagai sebuah prinsip ‘Berbeda Mahdzab Tetapi Bersatu dalam Politik’,” kata KH. Khalil saat memberikan kuliah subuh peserta KUII ke-VI di Masjid Baitul Ma’mur Hotel Inna Garuda Yokyakarta, Senin (09/02/2015) pagi.
Menurut KH. Khalil kekalahan politik Islam saat ini bisa dilihat dari beberapa posisi pimpinan yang tidak dipegang umat Islam. Termasuk di DKI Jakarta, Solo, Sulawesi dll.
“Gubernur DKI Jakarta saat ini merupakan orang non Muslim,” tegas KH. Khalil.
Jika tidak begitu, lanjut KH. Khalil, beberapa posisi tertinggi biasanya dipimpin oleh seorang Muslim tetapi ideologinya yang bukan Islam.
Menurut KH. Khalil, kekalahan umat Islam dalam politik disebabkan umat Islam lupa dengan lima sunnah Rasulullah. Di antaranya; umat Islam lupa jika Rasulullah tidak hanya sebagai imam di masjid tapi imam di luar masjid selama sekitar 12 jam.
Kedua, umat Islam melupakan Madinah itu negara yang merupakan wilayah politik Rasulullah yang diperoleh dari perjuangan.
Ketiga, Masjid zaman Rasulullah tidak saja digunakan untuk pusat kegiatan umat Islam tetapi juga pusat kegiatan pemerintahan. 4) al-Qur’an yang merupakan pedoman yang digunakan oleh Rasulullah dalam memimpin dan 5) Jihad untuk agama Islam.*
0 Response to "MUI: Umat Islam Harus Bersatu Dalam Politik Meskipun Berbeda Mahdzab"
Post a Comment