Penculikan Anak Albino Terjadi Lagi di Tanzania
Lebih dari 70 anak albino telah dibunuh di negara Afrika Timur itu sejak tahun 2000.
Hidayatullah.com–Seorang bocah albino telah diculik di utara Tanzania, sehingga menimbulkan kembali ketakutan warga akan korban yang bakal dibunuh untuk ritual perdukunan.
Polisi mengatakan seorang anak laki-laki berusia satu tahun bernama Yohana Bahati diculik oleh sejumlah penyerang yang menerobos masuk rumah ibunya dan membacoknya dengan kapak.
Bagian-bagian tubuh anak albino, yang kurang pigmen warna di kulitnya, dicari-cari oleh para dukun di Tanzania.
Bulan Desember 2014 Tanzania melarang praktek perdukunan guna mencegah terjadi serangan dan penculikan atas anak-anak malang itu.
Ayah dari Yohana, yang berada di dekatnya ketika serangan terjadi, sedang ditanyai polisi, kata kepala kepolisian setempat Joseph Konyo kepada AFP dilansir BBC Selasa (17/2/2015).
Para pria pelaku serangan masih buron. “Kami telah meminta masyarakat untuk bekerjasama menangkap para pelaku,” kata Konyo.
Lebih dari 70 anak albino telah dibunuh di negara Afrika Timur itu sejak tahun 2000, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebuah laporan tahun 2006 oleh BMC Public Health mengatakan albinism menimpa satu dari setiap 1.400 orang di Tanzania, atau sekitar 33.000 orang. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan di Barat, di mana kasus albinism ditemukan pada 1 dari 20.000 orang.
Tingginya kasus albinism itu diduga karena terjadi pernikahan antara anggota keluarga dekat.
Menurut Palang Merah, para dukun berani membayar harga tinggi untuk potongan tubuh albino. Petugas kepolisian di kota Dar es Salaam kepada lembaga amal itu mengatakan bahwa satu set lengkap bagian tubuh orang albino dihargai hingga US$75.000.
Polisi Tanzania bulan Desember lalu menawarkan hadiah bagi warga yang dapat memberikan informasi tentang seorang anak perempuan albino yang diduga telah diculik untuk diambil bagian tubuhnya.
Polisi melakukan 15 penangkapan sejak Pendo Emmanuelle Nundi, 4, hilang. Termasuk yang ditangkap adalah ayahnya. Namun, gadis kecil itu belum ditemukan hingga saat ini.
Bulan Agustus 2014, PBB mengatakan serangan terhadap albino meningkat menjelang pemilihan umum di Tanzania. Pasalnya, banyak para politisi yang mencari bantuan peruntungan ke dukun agar terpilih dalam pemilu yang akan di gelar tahun ini.
Pakar HAM PBB juga memperingatkan agar upaya untuk melindungi anak-anak albino jangan sampai menyebabkan mereka terisolasi dari masyarakat.*
0 Response to "Penculikan Anak Albino Terjadi Lagi di Tanzania"
Post a Comment