GEMA PEMBEBASAN SOLO RAYA: 2015, Indonesia Semakin Terjajah dan Menderita
SOLO- Puluhan Mahasiswa dan pemuda yang
tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan Soloraya, Menggelar aksi di
bundaran Gladak Solo, Kamis (31/12). Dalam aksinya GEMA Pembebasan mengangkat
tema Refleksi Akhir Tahun 2015: Indonesia
Semakin Terjajah dan Menderita. Dalam aksinya mereka mengunakan berbagai
poster dan sepanduk .
Supriyanto salah seorang aktivis GEMA
Pembebasan dari dari Komisariat UMS dalam orasinya menyoroti ancaman kekerasan
khususnya kekerasan seksual terhadap anak-anak dan wanita selama tahun 2015 ini
yang terus meningkat prosentasenya, sebab mendasarnya adalah pembangunan
masyarakat bercorak kapitalistik dan penerapan sistem sekuler-liberal di segala
sisi kehidupan. Disambung oleh Dwi aktivis GEMA Pembebasan dari Universitas
Bangun Nusantara memaparkan terkait JKN dan BPJS Kesehatan yang pada hakikatnya
adalah asuransi sosial yang dipaksakan kepada seluruh rakyat.
Sistem jaminan sosial semacam ini lahir
dari sistem kapitalisme. Dengan mewajibkan seluruh rakyat dalam asuransi ini,
negara hendak berlepas tangan dari urusan layanan kesehatan rakyatnya. Artiya,
negara memindahkan tanggung jawab ini ke pundak rakyat. Ujar dwi.
Banyak peristiwa politik,sosial dan
ekonomi yang terjadi di sepanjang tahun 2015. Semuanya menunjukan satu hal,
bahwa negeri ini terus dibelit masalah. Indonesia masih jauh dari
harapan.Bahkan Indonesia makin liberal, makin terjajah dan rakyat makin
mederita.
Berbagai sumber daya alam negeri ini
sebagaian besar di kuasai asing, apalagi paska rezim Jokowi-JK berkuasa asing
dan aseng semakin mengakar menguasai SDA Indonesia, termasuk minyak dan Gas,
ujar Ibnu Sahidin Ketua Komisariat GEMA Pembebasan Universitas Sebelasmaret
Surakarta.
Rahmadi selaku kordinator aksi menekankan
bahwa sepanjang 2015 Indonesia ini Indonesia semakin liberal, banyak kebijakan
pemerintah yang menyengsarakan rakyat dan pro kepada kepentingan asing,
sehingga hakikatnya kita terjajah dan rakyat kian menderita.
GEMA Pembebasan juga menyerukan Setiap
penerapan sistem
sekular, yakni sistem
yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam
semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Semua
ini semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali ke jalan yang
benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem
dan ideologi busuk, terutama kapitalisme
yang nyata-nyata telah sangat merusak dan merugikan umat manusia.
Aksi yang di ikuti Mahasiswa dari berbagai
kampus se-Soloraya juga menyerukan untuk mengahiri penjajahan dan penderitaan
yang ditimbulkan oleh penerapan sistem Kapitalisme-Demokrasi adalah dengan
melakukan Revolusi Islam yakni Menegakkan Sistem Khilafah ala minhaj an-nubuwwah.
Itulah bila kita ingin sungguh-sungguh
lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini, kita harus
memilih sistem
yang baik dan pemimpin yang amanah. sistem
yang baik hanya mungkin datang dari Zat Yang Mahabaik. Itulah syariah
Islam.
Adapun pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem
yang baik itu. Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan syariah dan Khilafah yang
gencar diserukan oleh GEMA Pembebasan. Tentu kita semua selalu mengharapkan
terwujudnya kehidupan yang dipenuhi dengan kebaikan dan jauh dari keburukan;
terwujudnya keadilan dan jauh dari kezaliman; terealisasinya kemakmuran dan
pemerataan, bukan kenestapaan dan kesenjangan. Singkatnya, kita tentu
mengharapkan kehidupan yang berlimpah dengan keberkahan. [Bayu]
0 Response to "GEMA PEMBEBASAN SOLO RAYA: 2015, Indonesia Semakin Terjajah dan Menderita"
Post a Comment