Demokrasi Antara Konsep dan Realita (Bagian 1)
Diskursus terkait demokrasi menjadi semakin menarik dewasa ini. Demokrasi seakan mempunyai sebuah ‘kekuatan’ tersendiri bagi orang yang memperjuangkannya, pun memilki beragam ‘kelemahan’ bagi orang yang menentangnya. Baik memperjuangkan karena alasan hasrat naluriah manusia untuk tidak dikekang, karena bagi mereka pemerintahan itu bila tidak demokrasi ya otoriter. Atau pun bagi mereka yang menentang, baik karena urusan situasi dan kondisi, maupun menolak secara ideologis (bertentangan dengan ideologi yang diemban/diadopsi).
Related
Dalam Islam jelas bertentangan konsep “Vox populi, Vox Dei” ini. Tentu, sebagai seorang muslim, kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata. Bukan dilihat dari suara terbanyak/suara mayoritas. Sedikit saja gambaran akan ilusi konsep kebenaran dalam demokrasi (suara terbanyak). Tahun 2015 lalu, lebih dari 50 Negara bagian USA akhirnya melegalkan pernikahan sejenis/homoseksual tentu tak ada satupun agama yang mentolerir hal tersebut. Padahal bila kita menilik sejarahnya, kita akan tercengang bahwa ternyata perjuangan mereka untuk melegalkan pernikahan sejenis merupakan jalan panjang dimana dulu hal tersebut sangatlah ditentang oleh masyarakat pun dengan para dewan di USA. Kejadian lain juga terjadi, mungking tak jauh berbeda.
Kali ini berbicara terntang mode pakaian wanita saat ini. Saat ini pakaian yang semakin kecil, semakin menampakan aurat, semakin terlihat lekuk tubuhnya, semakin tidak berbaju itu merupakan sebuah kebanggaan bagi wanita berpaham postmodernisme. Namun, ternyata hal tersebut juga merupakan perjalanan panjang. Pertama kali model tersebut diperkenalkan, hal tersebut bahkan dikatakan amoral (tidak bermoral) di Negara Kafir Barat dan sama sekali bukan merupakan sebuah kebanggan. Jadi, bagaimana jadinya, bila sebuah kebenaran dapat berubah-ubah sesuai keadaan masyrakat dan zaman? Padahal kebenaran adalah suatu yang ajeg dan mutlak bagi seorang muslim.
Wallahu’alam Bishowab.
Oleh : Muhammad Imaduddin Siddiq (Aktivis GEMA Pembebasan Purwokerto)
Plis Like Fanpage Kami ya
0 Response to "Demokrasi Antara Konsep dan Realita (Bagian 1)"
Post a Comment